ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Mungkinkah memandang Allah dalam mimpi? Dalam keadaan tidur, mungkinkah kita memandang Allah dalam mimpi? Jawabannya: “ya, mungkin”. Logikanya sederhana, lantaran jika dalam keadaan sadar saja perihal itu tidak mustahil, apalagi di alam mimpi nan lebih “luas” dari pada alam nyata.
Di dalam kitab Sirajuth-Thalibin karya Kiai Ihsan Jampes, diriwayatkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal bermimpi berjumpa dengan Allah Swt. sembilan puluh sembilan kali. Sampai beliau bersumpah, “Jika saya melihat-Nya lagi untuk nan keseratus kali, saya bakal bertanya pada-Nya, apa perihal nan dilakukan oleh para muqarrabin untuk mendekatkan diri kepada-Nya.”
Dan, betul saja, Imam Ahmad mengalami mimpi tersebut untuk nan keseratus kalinya. Sesuai sumpahnya, dia menanyakan apa nan dilakukan oleh para muqarrabin untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Allah menjawab, “Dengan membaca kalam-Ku.”
“Baik memahami maknanya ataupun tidak?” Imam Ahmad hendak memastikan.
“Dengan memahami ataupun tidak.”
Syekh Ihsan Jampes juga menukil riwayat nan menjelaskan gimana jawaban Imam Ahmad setelah ditanya gimana beliau melihat-Nya.
Imam Ahmad menjawab: “Penglihatan mataku berbalik ke dalam mata batinku, lantas seluruh tubuhku menjadi indera penglihatan. Maka saya memandang Ia nan Tiada Duanya.”
Kesimpulannya, kebanyakan ustadz menyatakan bahwa tidak ada argumen untuk menganggap mustahil memandang Allah Swt., baik di tengah mimpi namalain tersadar. Di bumi maupun di akhirat. Wallahu a’lam.
Rozzaaq Imam
Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Tinggal di Pondok Pesantren Tengginah, Ambunten, Sumenep.