ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Proses menyusui bagi ibu nan baru melahirkan tidaklah mudah. Pengalaman dan tantangan nan dialami pun bervariasi, termasuk jenis persalinan nan mereka pilih. Melalui persalinan pervaginam (normal) namalain caesar (sectio caesarea).
Persalinan normal dan caesar adalah dua jenis persalinan nan umum terjadi, dan keduanya mempunyai akibat nan berbeda pada tubuh ibu. Persalinan pervaginam adalah proses melahirkan melalui jalan lahir alami. Sementara operasi caesar adalah tindakan bedah besar nan melibatkan pembukaan rongga perut dan pengambilan bayi dari rahim.
Menyusui setelah persalinan pervaginam dan caesar
Menyusui adalah aspek utama dalam kelangsungan hidup anak, gizi, perkembangan, dan kesehatan ibu. Inisiasi menyusui nan sigap adalah aspek nan sangat krusial nan berasosiasi dengan keberlangsungan praktik menyusui jangka panjang. Praktik menyusui dapat dipengaruhi oleh beragam variabel salah satunya adalah langkah persalinan.
Mengutip National Library of Medicine dari laman Pmc.ncbi.nlm.nih.gov, metode persalinan dapat memengaruhi inisiasi dan lama menyusui. Beberapa studi telah menemukan bahwa persalinan caesar dapat menghalang inisiasi menyusui.
Terkadang, inisiasi menyusui menjadi masalah setelah persalinan caesar lantaran operasi mengenai dengan akibat dan kesulitan bawaan seperti periode pemulihan nan lebih lama dibandingkan dengan kelahiran vaginal.
Persalinan caesar dapat menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk rasa sakit, perdarahan uterus, dan infeksi. Kesulitan-kesulitan bawaan ini dan potensi komplikasi nan dapat memengaruhi skill menyusui.
Selain itu, Bunda nan melahirkan melalui caesar lebih jarang memulai menyusui lebih awal dibandingkan dengan wanita nan melahirkan secara vaginal, menurut tinjauan tahun 2012 nan diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition.
Pada penelitian nan dilakukan ke wanita di India dibagi dalam dua kategori. Kelompok A berisi 100 ibu melahirkan vaginal, dan golongan B: 100 ibu melahirkan caesar. Dari penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa inisiasi menyusui paling umum pada persalinan normal vaginal adalah 70 persen.
Sedangkan persalinan caesar hanya 49 persen dari 100 subjek golongan persalinan caesar. Artinya persalinan caesar mengenai dengan tantangan menyusui nan lebih tinggi dan lama menyusui nan lebih pendek dibandingkan persalinan normal.
Secara umum, menyusui setelah persalinan caesar mungkin terasa lebih menantang bagi sebagian ibu lantaran keterbatasan corak akibat pemulihan dari prosedur bedah. Meskipun begitu, banyak ibu nan melahirkan melalui caesar tetap sukses menyusui dengan support nan tepat dan kesabaran.
Di sisi lain, meskipun ibu nan melahirkan secara normal mungkin lebih mudah lantaran pemulihan lebih sigap dibandingkan caesar bukan berfaedah perslinan normal tidak mengalami kesulitan. Tapi untuk ukuran lebih berat bisa dialami oleh persalinan caesar lantaran pemulihan lebih lama dibandingkan normal.
Tips nyaman menyusui pasca operasi caesar
Dikutip laman llli.org, berikut tips menyusui nan nyaman buat Bunda setelah persalinan caesar agar lebih mudah.
1. Minta support ke pasangan
Awalnya, mungkin susah untuk menemukan posisi nan nyaman nan memungkinkan bayi menyusui tanpa menyebabkan rasa sakit maka mintalah pasangan namalain pembantu lainnya untuk berada di dekat Anda guna membantu memindahkan dan memposisikan bayi selama beberapa hari pertama.
2. Posisi berbaring
Banyak ibu merasa posisi menyusui sembari berebahan miring adalah nan paling nyaman selama hari pertama namalain dua hari setelah melahirkan. Ini juga merupakan langkah nan mudah untuk menyusui dan beristirahat sekaligus. Bunda dan bayi berebahan miring saling berhadapan.
3. Gunakan bantal
Gunakan bantal di bawah kepala Bunda, di belakang punggung, dan di belakang namalain antara dengkul untuk membantu Bunda merasa nyaman.
4. Posisi kaki bayi
Kaki bayi sebaiknya dekat dengan tubuh Bunda, dengan mulut bayi berada di ketinggian puting dan terhindar dari permukaan tempat Bunda berbaring. Pandulah bayi ke tetek dengan tangan pada punggung atas bayi. Hindari menekan bagian belakang kepala bayi.
5. Posisi bawah lengan
Posisi lain nan banyak ibu anggap nyaman untuk digunakan setelah operasi sesar adalah posisi di bawah lengan, namalain sering disebut posisi "football hold namalain clutch hold.
6. Posisi tubuh bayi
Letakkan tubuh bayi di sepanjang sisi Anda, di bawah lengan Bunda. Dukung tetek dengan tangan lainnya. Jika Bunda menyusui di tetek kanan, tangan kiri Bunda bakal mendukung tetek dengan ibu jari di atas dan cukup jauh dari puting, serta jari-jari di bawahnya.
7. Posisi kepala bayi
Dukung kepala bayi dengan telapak tangan di punggung atas bayi (bukan di kepala), ibu jari di belakang salah satu telinga dan jari telunjuk serta jari lainnya di belakang telinga lainnya.
Pastikan tubuh bayi didukung dengan baik sehingga posisi tubuh bayi cukup tinggi dan hidung bayi sejajar dengan puting Bunda. Bayi semestinya tidak perlu menundukkan lehernya ke depan untuk melekat pada payudara. Kepala, leher, dan pinggul bayi kudu sejajar dalam satu garis lurus.
Semoga informasinya berfaedah ya Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)