Meghan Trainor Ungkap Masa Menyusui Pasca Melahirkan Tidaklah Mudah, Alasannya...

Jakarta -

Penyanyi Meghan Trainor berjuang keras untuk memproduksi ASI saat memompa ASI pasca operasi caesar. Meghan Trainor pun mengakui masa menyusui pasca melahirkan tidaklah mudah.

Menjalani peran sebagai ibu, Meghan Trainor merasa sangat bahagia. Tetapi, dia tak menampik bahwa itu adalah pekerjaan tersulit di dunia.

Trainor nan sekarang menjadi Bunda dua anak, Riley dan Barry, berbagi bahwa dia merasa berjuang sepanjang hari, sepanjang malam, setelah kehamilan keduanya. 

Tak mengherankan jika dia mengaku sering berbincang dari hati ke hati dengan dokternya dan sangat berjuntai pada keluarganya sebagai support system untuk membantunya melewati semua ini, seperti dikutip dari laman Sheknows.

Bagi Trainor, masa pasca persalinan disertai dengan masalah kesehatan mental, perjuangan menyusui, dan pemeriksaan mendadak seperti gangguan stres pascatrauma. 

Seperti nan dia uraikan pada Today.com, pelantun Made You Look itu mengatakan dia mencapai titik puncak lelahnya satu bulan setelah melahirkan Barry. "Saya merasa tubuh saya menyerah," kenang Trainor tentang momen itu. "Saya sendirian dengan Barry dan dia tidak berhujung menangis, silam saya menangis. Saya mengalami serangan panik dan saya sangat lelah, tetapi saya merasa seperti sedang sekarat."

Untungnya, Trainor tahu ke mana dia kudu mencari bantuan. Ia menelepon semua orang dalam support systemnya, dan mendapatkan resep dari dokternya nan membantunya tenang malam itu juga. 

Memiliki support seperti itu membikin semua perbedaan, katanya. "Saya tahu banyak ibu lain tidak mempunyai support itu, namalain merasa tidak memilikinya, jadi saya tidak dapat membayangkan gimana malam itu bakal berhujung bagi mereka. "Ini menakutkan dan menyedihkan." 

Setelah menceritakan kisahnya sendiri, Trainor berambisi dia dapat menunjukkan kepada ibu-ibu lain bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa meminta support itu tidak apa-apa.

Trainor memuji semua support system-nya lantaran telah mendukung dan memungkinkan dia untuk mempertahankan pekerjaan sebagai penyanyi pop sembari membesarkan keluarga. 

Perbedaan kehamilan pertama dan kedua

Meghan Trainor juga mengaku kesulitan selama kehamilan pertamanya dan dia berpikir kehamilan keduanya bakal lebih mudah. "Jadi saya memutuskan untuk mencoba lagi," katanya.

Pada saat nan sama, Trainor juga menghadapi masalah kesehatan mental. Setelah kehamilan pertamanya, dia mengalami mimpi jelek mengenai persalinan nan melibatkan dirinya berada di meja operasi dan merasakan "tangan master di dalam tubuh saya," kenang Trainor. Mendengar mimpi nan mengerikan itu, terapis Trainor mendiagnosisnya dengan PTSD.

"Saya hanya mengalami perihal klasik, seperti saya seorang ibu dan saya mempunyai pikiran-pikiran buruk, tetapi semua orang mengalaminya." Oleh lantaran itu, Trainor tetap mengonsumsi antidepresan selama kehamilan kedua sehingga dia tak mengalami depresi pasca persalinan nan parah. 

Bagi Trainor, mengandalkan sistem pendukungnya dan menjaga dirinya sendiri sangatlah penting. "Saya tahu jika saya tidak menjaga diri sendiri, gimana saya bisa menjaga bayi ini tetap hidup?" katanya dalam video tersebut.

“Saya tidak bisa memperkuat tanpa antidepresan, tanpa terapis saya, support dari ibu saya nan datang setiap hari. Saya berambisi ketika saya berbagi cerita nan sangat pribadi dan privat ini, seseorang bakal merasa cocok dan seseorang bakal berkata, oh syukurlah, saya juga. Jika kalian merasa seperti ini, kalian normal dan baik-baik saja. Saya tahu ini menakutkan, tetapi mintalah bantuan.”

Dari kisah Trainor, mempunyai support system nan baik memang menjadi support tersendiri dalam menjalani peran sebagai ibu. Selain itu, Bunda sebaiknya tidak merasa sendirian setelah melahirkan dan tidak perlu takut untuk meminta support jika memang membutuhkannya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)