ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, JAKARTA -- Tiap orang mempunyai fitrah berupa jenis kelamin, apakah itu laki-laki namalain perempuan. Dalam aliran Islam, tidak boleh seseorang untuk meniru langkah berpakaian namalain penampilan seperti musuh jenisnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah melaknat para wanita nan menyerupai laki-laki, dan para laki-laki nan menyerupai perempuan.”
Dalam sabda lain disebutkan, “Allah melaknat wanita nan mengenakan busana laki-laki dan laki-laki nan mengenakan busana perempuan.”
Larangan tersebut tak hanya berangkaian dengan persoalan busana, melainkan juga langkah melangkah dan berbicara.
Pada dasarnya setiap manusia diciptakan dalam kondisi nan sempurna. Allah SWT berfirman, nan artinya, "Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam corak nan sebaik-baiknya” (QS at-Tin [95]:4).
Maknanya, gimana kondisi manusia diciptakan hakikatnya adalah corak nan paling baik menurut Allah SWT. Jika nan Maha Pencipta berfirman demikian, maka kita sebagai makhluk sungguh tak elok mencap corak diri kita belumlah sempurna dan layak diubah-ubah.
Allah Ta'ala juga menciptakan laki-laki dan wanita sebagai pasangan nan saling melengkapi. Keduanya ada perbedaan fisik, psikis dan pemikiran sehingga bisa saling melengkapi.
Ingatlah firman-Nya dalam surah al-Hujurat ayat 13.
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ
Artinya, "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan Anda dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan Anda berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar Anda saling mengenal. Sesungguhnya nan paling mulia di antara Anda di sisi Allah adalah orang nan paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."