Kisah Perjuangan Bunda Merawat Balita Dengan Diabetes Tipe 1, Kenali Tanda Ini Bun!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Diabetes jenis 1 merupakan salah satu penyakit nan bisa menyerang anak-anak, Bunda. Seorang Bunda asal Indianapolis, Ashley Henschen mengungkap perjuangannya merawat sang putri nan menderita kondisi ini.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, glukosuria jenis 1 adalah kondisi di mana pankreas hanya memproduksi sedikit namalain tidak sama sekali insulin dalam tubuh. Insulin ini adalah hormon nan digunakan tubuh untuk memungkinkan gula masuk ke dalam sel guna menghasilkan energi.

Diabetes jenis 1 ini bisa disebabkan oleh beragam aspek mulai dari genetika hingga adanya jangkitan dari beberapa virus. Meski glukosuria jenis 1 umumnya muncul di masa kanak-kanak, kondisi ini juga bisa berkembang pada orang dewasa.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Kisah merawat balita dengan glukosuria jenis 1

Dikutip dari laman Today, Ashley menyebut sang putri nan berumur dua tahun, Layla Henschen, terus merasa harus. Tidak hanya itu, popoknya pun terus basah sehingga kudu diganti setiap 30 menit sekali.

"Dia bakal minum air putih nyaris dua gelas. Popoknya selalu basah. Kami bakal mengganti popoknya. Kemudian dalam waktu 30 menit, popoknya bakal basah kuyup jadi perlu diganti. Dia berumur 22 bulan kala itu, jadi harusnya popoknya tidak basah secepat itu," ungkapnya.

Ashley cukup percaya ada sesuatu nan salah dengan rasa haus dan intensitas buang air mini putrinya. Jadi, Ashley memutuskan untuk menghubungi dokter.

"Salah satu pertanyaan perawat adalah 'Apakah dia bangun dengan basah kuyup setiap pagi?', saya berbincang 'Ya'," ujar Ashley.

Tanpa pikir panjang, perawat itu pun langsung menyuruh Ashley untuk segera membawa Layla masuk ke ruang perawatan. Setelah tes urine, master memandang adanya peningkatan kadar glukosa darah Layla dan mendiagnosisnya dengan diabetes.

"Ini tidak pernah terpikirkan pada logika saya. Saya sangat bingung. Mereka mengatakan gula darahnya setinggi ini dan kudu bergegas ke Riley (rumah sakit anak) sekarang, mereka berbincang tentang keberadaannya di unit perawatan intensi anak, dan itu adalah pengalaman nan luar biasa, itu sangat mengejutkan," cerita Ashley.

Ketika tiba di rumah, master melakukan beberapa tes lagi dan menemukan bahwa dia mengalami ketoasidosis diabetik nan terjadi ketika seseorang tidak mempunyai cukup insulin untuk mengubah gula menjadi energi. Sebaliknya, hati menggunakan lemak sebagai bahan bakar, menyebabkan penumpukan keton, nan pada tingkat tinggi bisa berbahaya.

Untungnya, Ashley membawa sang putri tepat pada waktunya. Bukan pada alasan, master nan menangani Layla menyebut kebanyakan orang tua membawa anak nan menderita glukosuria jenis 1 ketika mereka sudah mengalami koma diabetes.

Kira-kira, seperti apa tanda-tanda glukosuria jenis 1 nan perlu Bunda perhatikan?

Tanda glukosuria jenis 1 pada anak

Diabetes jenis 1 merupakan kondisi glukosuria lantaran kekurangan insulin dan penyebab paling umum adalah autoimun. Seiring dengan berjalannya waktu, reaksi autoimun menghancurkan beta pankreas ini sel-sel sedemikian rupa sehingga tubuh tidak bisa membikin insulin nan cukup untuk mendukung kebutuhannya.

"Orang tua memerhatikan anak mereka mungkin menggunakan bilik mandi lebih dari biasanya, buang air mini lebih banyak dari biasanya, dan minum lebih banyak dari biasanya," kata Dr. Tamara Hannon, kepala Program Diabetes Pediatrik di Rumah Sakit Riley untuk Anak-anak, nan tidak merawat Layla.

"Itu berfaedah banyak makan. Tidak mempunyai insulin membikin anak kelaparan," sambungnya.

Tanda-tanda dari glukosuria jenis 1 nan perlu Bunda perhatian adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan gelombang buang air kecil
  • Meningkatnya rasa haus
  • Makan lebih banyak dari biasanya
  • Merasa lapar lebih sering

Insulin membantu tubuh mengambil daya dari gula di dalam sel. Namun, tanpa itu, gula dan lemak tidak disimpan dengan baik dan diubah menjadi energi. Itu berfaedah ketika seseorang makan banyak, berat badan mereka tiak bertambah.

"Penurunan berat badan nan tidak terduga adalah indikasi lain. Jika glukosuria menjadi lebih parah sebelum indikasi ini terdeteksi, seseorang bisa menjadi sangat sakit. Mereka bisa mengalami sakit perut," jelas dr. Tamara.

Kehidupan Layla dengan glukosuria jenis 1

Layla dirawat di rumah sakit selama dua hari setelah mendapatkan diagnosisnya. Saat di sana, Ashley dan suaminya belajar langkah merawat Layla.

"Sangat susah untuk menerimanya, dan Anda mau bersungkawa tetapi Anda kudu menerimanya terlebih dulu dan ada begitu banyak emosi,"ujarnya.

"Saya kudu mengesampingkan emosi saya dan belajar gimana merawat anak saya. Itu satu-satunya pilihan nan saya miliki," lanjut Ashley.

Setelah mendapatkan diagnosis, Ashley pun memandang adanya perubahan suasana hati pada Layla. Kini, Layla disebut lebih bahagia.

"Dia lebih senang sekarang. Kami tahu bahwa dia sedang tidak lezat badan dan sikapnya berubah ketika kami berada di rumah sakit. Dia sedang berlarian di sekitar ruangan," jelasnya.

Demikian kisah Ashley nan merawat sang putri dengan kondisi glukosuria jenis 1, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027