Kisah Pengantin Yang Baru Lihat Foto Pernikahannya Setelah 56 Tahun Bersama, Ditemukan Di Museum

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Momen pernikahan merupakan salah satu titik kembali terpenting dalam kehidupan setiap pasangan. Hari nan dipenuhi dengan cinta, harapan, dan janji setia ini semestinya diabadikan dalam foto-foto nan dapat dikenang selamanya.

Foto pernikahan tidak hanya berfaedah sebagai kenangan bagi pasangan, tetapi juga menjadi warisan berbobot bagi keluarga. Potret tersebut dapat menceritakan kisah cinta nan dapat diturunkan kepada generasi berikutnya, menghubungkan mereka dengan akar dan sejarah keluarga.

Sayangnya, ada sepasang suami istri nan diketahui tidak mempunyai potret kebahagiaan tersebut. Namun, takdir membawa mereka untuk menemukan selembar kenangan itu di sebuah museum. Penasaran dengan kisahnya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Kisah pengantin nan belum pernah memandang foto pernikahan setelah 56 tahun bersama

Bayangkan jika Bunda dan Ayah telah menjalani kehidupan berdampingan lebih dari separuh abad, tetapi satu momen krusial dalam perjalanan cinta Bunda tetap tersembunyi dari pandangan. Inilah nan dialami oleh pasangan suami istri berjulukan Margaret dan Barry, nan berasal British Columbia, Kanada.

Melansir dari laman Yahoo! News, pasutri nan telah menikah selama 56 tahun ini tidak memiliki, apalagi belum pernah melihat, potret saat mereka mengucapkan janji suci. Selama itu, mereka hanya menyimpan kenangan pernikahan dalam ingatan.

"Istriku sangat menawan dalam busana pernikahannya," kenang Barry, terkenang momen saat dia menyaksikan Margaret melangkah di pelaminan pada hari nan cerah di Juli 1968.

Dia pun menambahkan kebahagiaannya di hari pernikahan itu, "Satu perihal nan terlintas di pikiranku saat itu adalah 'Aku sangat senang dia memilihku sebagai pasangan sehidup sematinya'."

Selain itu, Margaret menceritakan bahwa busana nan dia kenakan saat menikah adalah hasil jahitan ibu tercinta. Ia tetap ingat betul gimana untaian benang putih itu menemaninya saat mengucapkan janji suci berdampingan sang suami.

Riuh euforia penuh kebahagiaan nan memenuhi gereja tempat pernikahan mereka tetap terpatri dalam ingatan keduanya. Sayangnya, visual dari momen manis tersebut tidak dapat mereka kenang kembali melalui lembaran foto.

Usut punya usut, Margaret dan Barry menyewa seorang mahir foto untuk mendokumentasikan pernikahan mereka.  Namun, lantaran kondisi finansial nan terbatas, mereka tidak bisa untuk bayar biaya cetak foto pada saat itu.

Foto pernikahan Margaret dan Barry ditemukan di museum

Kesedihan nan menyelimuti logika Margaret dan Barrya tentang foto pernikahan selama puluhan tahun, sekarang sirna setelah salah satu kerabatnya membawa buletin baik, Bunda. Kabar senang ini datang pada pasutri ini tepat di malam Natal, lho.

Sandra , kawan lama dari Margaret, merupakan seorang kepala manajemen di Museum Armstrong. Dia secara tak sengaja menemukan lembar foto pernikahan Margaret dan Barry ketika sedang bekerja.

Dikutip dari laman People, Sandra menceritakan bahwa salah satu staf museum menghampirinya untuk menanyakan tentang sebuah foto nan baru saja ditransfer dari museum lokal lainnya ke Museum Armstrong. Staf tersebut terkejut memandang sosok atasannya terpotret jelas sebagai salah satu bridesmaids, sehingga dia pun bertanya kepada Sandra mengenai kebenarannya.

Mengenali dirinya dalam potret pernikahan temannya, Sandra sontak mengirim pesan kepada Margaret untuk menanyakan apakah dia mempunyai salinan foto pernikahan nan asli.

"Saya menjawab bahwa kami tidak bisa menebus foto tersebut dari mahir foto lantaran kami tidak punya uang," kata Margaret kepada Radio West CBC, dikutip dari People.

"Sandra mengatakan bahwa dia mempunyai foto pernikahanku dan Barry di museum tempatnya bekerja. Ini sungguh mengejutkanku," tambahnya.

Menurut pengakuan Sandra, foto-foto pernikahan Margaret dan Barry telah dibeli oleh seseorang melalui lelang nan diadakan oleh mahir foto tersebut. Orang misterius itu kemudian mengirimkan potret tua tersebut ke jasa museum di beberapa tahun silam, hingga sampai ke tempat Sandra bekerja.

Foto tersebut terdiri dari tiga potret, adalah pemandangan pesta pernikahan, pasangan pengantin dan para bridesmaids, serta potret tunggal Margaret dalam busana pernikahannya. Untuk membahagiakan kawan masa kecilnya, Sandra mengedit ulang foto-foto itu dan mengirimkannya sebagai bingkisan kepada family Sharman tepat di malam Natal 2024.

"Dia menangis tersedu-sedu saat memandang lembaran foto itu. Air matanya mengandung kebahagiaan nan sudah lama tertimbun," ujar Barry, menceritakan gimana reaksi sang istri ketika memandang foto pernikahan mereka untuk pertama kalinya.

Demikianlah kisah haru pasangan suami istri nan akhirnya menemukan potret mereka saat tetap menjadi pengantin muda. Cerita ini terasa seperti takdir manis nan menyentuh hati, kan Bunda?

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027