ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tidur menjadi perihal nan krusial dalam pertumbuhan anak, Bunda. Tidur nan cukup bakal membikin tubuh Si Kecil mulai memulihkan daya sehingga membangun hubungan otak nan baik.
Tidak hanya untuk perkembangan otak anak, rupanya tidur juga sangat berpengaruh terhadap tinggi badan Si Kecil. Pada waktu tidur anak bakal melepaskan hormon protein nan disebut dengan hormon pertumbuhan.
Perlu dipahami bahwa ada beragam aspek nan memengaruhi tinggi badan anak ya, Bunda. Misalnya saja seperti genetik, nutrisi, hingga lingkungan.
Pada awalnya, orang tua mungkin menebak bahwa bayi nan tinggi pasti bakal tumbuh menjadi orang dewasa nan tinggi juga. Namun, dijelaskan oleh master mahir anak, Dr. Yamileth Cazorla-Lancaster, DO, MPH, MS, FAAP, perihal tersebut tidak selalu terjadi.
"Sebagian besar bayi cukup bulan bakal mempunyai panjang rata-rata nan nyaris sama ketika mereka dilahirkan. Panjang badan saat lahir tidak dapat memprediksi tinggi badan akhir orang dewasa. Tentu saja usia kehamilan dapat sangat memengaruhi ukuran bayi saat lahir, jadi perihal ini belum tentu dapat memprediksi tinggi badan di atas rata-rata," ungkap Cazorla-Lancaster, mengutip dari laman Romper.
Berapa banyak waktu tidur nan dibutuhkan anak?
Melansir dari laman Baby Center, anak nan memasuki usia TK memerlukan sekitar 10 hingga 12,5 jam waktu tidur per malam. Sementara itu, anak usia SD memerlukan waktu sekitar 9,5 hingga 11,5 jam tidur setiap malam.
Kebutuhan tidur ini berbudi pekerti perseorangan dan beberapa anak memerlukan tidur lebih sedikit namalain lebih banyak dibandingkan dengan teman-teman sebayanya nan lain.
Pengaruh tidur pada tinggi badan anak
Beberapa anak kandas memproduksi cukup hormon pertumbuhan secara alami sehingga kurang tidur memperburuk masalah. Tidak hanya memengaruhi tinggi badannya, kondisi nan sering disebut dengan kekurangan hormon pertumbuhan ini juga bisa memengaruhi kekuatan jantung, paru-paru, namalain kegunaan sistem kekebalan tubuh.
Anak-anak nan kurang tidur juga menunjukkan perubahan lain pada kadar hormon nan ada dalam tubuhnya. Hormon nan mengatur rasa lapar dan nafsu makan juga bisa terpengaruh sehingga anak makan berlebihan dan lebih menyukai karbohidrat berkalori tinggi.
Kurang tidur bisa memengaruhi langkah tubuh memetabolisme makanan tersebut. Hal ini bisa memicu resistensi insulin nan berangkaian dengan glukosuria jenis 2.
Pola tidur nan tepat agar anak tinggi di usia 5-8 tahun
Masih menilik dari laman Baby Center, ada beberapa pola tidur nan tepat agar anak tumbuh tinggi di usia lima hingga delapan tahun. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:
- Tetapkan waktu tidur nan konsisten sesuai usia anak.
- Tetapkan rutinitas waktu tidur nan baik nan bisa membantu memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya untuk beristirahat. Misalnya dengan membacakan cerita, menyanyi dengan lembut, dan tetap banyak lagi.
- Pastikan bilik anak dalam kondisi nan kondusif untuk tidur. Kamar anak kudu gelap dan sunyi.
- Jangan menyimpan TV dan komputer di bilik anak.
- Hindari aktivitas nan merangsang sebelum tidur.
- Patuhi agenda dan rutinitas waktu tidur nan sama di akhir pekan dan hari libur. Variasi sesekali tidak bakal menyebabkan gangguan jangka panjang, namun waktu tidur nan tidak menentu bisa menyebabkan kebiasaan tidur nan buruk.
Demikian info tentang pola tidur nan tepat untuk anak usia 5-8 tahun agar tumbuh tinggi, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/rap)