Ketahui Ketahanan Asi Di Setiap Tempat Penyimpanan Dari Chiller, Freezer, Hingga Suhu Ruangan

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menyimpan ASI perlu juga dibarengi dengan pengetahuan mengenai daya tahan simpan ASI perah ya, Bunda. Yuk, ketahui ketahanan ASI di setiap tempat penyimpanannya dari chiller, freezer, hingga suhu ruangan.

Berbagai aspek memengaruhi berapa lama ASI dapat disimpan ya, Bunda. Faktor-faktor tersebut meliputi suhu ruangan saat ASI diperah, perubahan suhu, volume ASI, dan kebersihan lingkungan ibu saat ASI diperah.

Ketahanan ASI di chiller, freezer, suhu ruangan

Sebagai pejuang ASI, penyimpanan nan maksimal menjadi kunci ASI tetap berkualitas, Bunda. Cari tahu berapa lama ASI perah dapat memperkuat di beragam letak penyimpanan berikut ini ya, Bunda:

1. Ketahanan ASIP di suhu ruang

Untuk ASI nan baru diperah namalain dipompa, ASI perah di suhu ruangan  (25°C namalain lebih dingin) dapat memperkuat hingga 4 jam. Untuk ASI perah nan dicairkan namalain sebelumnya dibekukan, dalam suhu ruangan dapat memperkuat hingga 1 sampai 2 jam setelah dicairkan, seperti dikutip dari laman Edamama.

2. Ketahanan ASI di chiller namalain lemari es bawah

Ketahanan ASI nan baru diperah namalain dipompa, ASI bisa memperkuat dalam suhu (4°C) hingga 4 hari. Sementara itu untuk ASI nan dicairkan dan sebelumnya dibekukan, dalam lemari es bisa memperkuat hingga 1 hari (24 jam). 

3. Ketahanan ASI di freezer

ASI perah nan baru dipompa namalain diperah dan disimpan di freezer  (-18°C namalain lebih dingin) dapat digunakan dalam jangka waktu 6 bulan adalah nan terbaik, tetapi penggunaan hingga 12 bulan juga tetap bisa ya, Bunda. Sementara untuk ASI nan sudah dicairkan dari sebelumnya dibekukan, dalam freezer sebaiknya tidak dibekukan kembali setelah ASI dicairkan.

5 Cara penyimpanan ASI perah nan benar

ASI segar adalah nan terbaik untuk bayi ya, Bunda. Ini adalah ASI nan telah diperah dan kemudian dimasukkan ke dalam lemari es. ASI segar juga dapat disimpan dengan kondusif hingga 24 jam dalam tas pendingin berinsulasi dengan bungkusan es beku.

Jika pendinginan tidak memungkinkan, pembekuan adalah pilihan nan baik. Berikut ini langkah penyimpanan ASI perah nan betul ya, Bunda:

1. Gunakan wadah nan bersih. Wadah apa pun bisa digunakan asalkan rapat udara dan dapat disterilkan serta diberi label dengan mudah. ​​Bunda juga dapat memilih untuk menggunakan kantong penyimpanan ASI sekali pakai.
2. Keluarkan udara di bagian atas kantung dan kencangkan satu inci di atas ASI.
3. Letakkan kantong di dalam wadah di dalam freezer lantaran bungkusan nan datar bakal mencair lebih cepat.
4. Pastikan kantong tertutup rapat agar tidak bocor. Beri label pada setiap wadah dengan tanggal. Gunakan susu nan paling lama terlebih dulu saat mau menggunakannya.
5. Simpan semua wadah susu nan keras di dalam kotak plastik nan lebih besar. Kotak makan siang nan besar ideal untuk menyimpan susu nan paling lama di bagian depan seperti dikutip dari laman Hse.

Tips mencairkan ASI perah

Pedoman untuk mencairkan ASI kaku krusial dipenuhi agar kualitas ASI tetap terjaga, Bunda. Berikut ini tips mencairkan ASI perah nan bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Gunakan ASI nan paling lama terlebih dahulu, selain jika ASI nan baru diperah disarankan.
2. Cairkan ASI dengan meletakkan wadah penampung di lemari es selama beberapa jam namalain semalaman.
3. Untuk mencairkan lebih sigap namalain memanaskan ASI nan didinginkan, pegang wadah susu di bawah air hangat nan mengalir. Atau taruh di cangkir, panci, mangkuk, namalain baskom berisi air hangat. Jangan mencairkan ASI di air nan sangat panas namalain di microwave. Ini bakal mengurangi beberapa kegunaan susu nan menyehatkan. Ini juga dapat menciptakan titik panas nan dapat membakar mulut anak.

Adalah normal jika ASI mungkin bakal terpisah selama penyimpanan. Bunda bakal memandang lapisan krim (lemak) nan telah naik ke atas. Untuk mencampur krim dengan sisa susu, putar botol dengan lembut. Jangan mengocoknya dengan kuat, seperti dikutip dari laman Stanford Children.

Cara menghangatkan ASI nan betul agar tidak sigap basi

Menghangatkan ASI nan disimpan sebelum memberikannya kepada bayi adalah pilihan pribadi. Banyak bayi menyukai ASI nan hangat jika mereka meminumnya dari botol, lantaran ASI hangat saat bayi menyusu.

Menghangatkan ASI juga membantu konsistensinya setelah disimpan. Bila ASI dibekukan namalain didinginkan, lemaknya condong terpisah di dalam botol. Menghangatkan ASI, namalain setidaknya mendinginkannya hingga mencapai suhu ruangan, dapat membantu Bunda saat mencampur ASI kembali ke kekentalan aslinya dengan lebih mudah.

Berikut ini langkah menghangatkan ASI nan betul agar tidak sigap lama ya, Bunda:

1. Ambil ASI dari lemari es dan sisihkan.
2. Panaskan air menggunakan teko namalain microwave. Tuang air nan sangat hangat (tidak mendidih) ke dalam cangkir namalain mangkuk.
3. Tempatkan kantong namalain botol ASI nan tertutup rapat di dalam mangkuk berisi air hangat. ASI kudu disimpan dalam wadah tertutup agar tetap hangat seperti dikutip dari laman Healthline.
4. Diamkan ASI di dalam air hangat selama 1-2 menit hingga ASI mencapai suhu nan diinginkan.
5. Dengan tangan nan bersih, tuang ASI ke dalam botol, atau, jika sudah ada di dalam botol, pasang dot botol.
6. Putar ASI (jangan pernah dikocok) untuk mencampur lemak, jika sudah terpisah.
7. Sebelum memberikan botol kepada bayi, uji suhu ASI terlebih dahulu. Bunda dapat melakukannya dengan menuangkan sedikit air ke pergelangan tangan Bunda. Sebaiknya, kondisi ASI kudu hangat, tetapi tidak panas.
8. Untuk mencegah kuman masuk ke dalam susu, hindari mencelupkan jari Bunda ke dalam botol.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027