Ketahui Kenaikan Tinggi Badan Anak Berdasarkan Usianya

Sedang Trending 2 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sebagai orang tua wajar saja jika kita bertanya-tanya apakah anak tumbuh sebagaimana mestinya dan apakah perkembangannya melangkah sesuai rencana?

Dokter namalain tenaga kesehatan bakal memeriksa ukuran tubuh anak berasas sketsa pertumbuhan anak pada setiap kunjungan dan bakal memberi tahu Bunda jika terdapat persoalan tumbuh kembang Si Kecil.

Namun, Bunda juga mungkin bertanya-tanya apakah sketsa pertumbuhan tersebut dapat memprediksi apakah anak bakal bertubuh pendek, tinggi, namalain di antara keduanya.

“Banyak aspek nan memengaruhi pertumbuhan anak. Tingkat pertumbuhan nan normal krusial bagi anak-anak,” kata seorang mahir endokrinologi pediatrik, mahir sistem hormon anak, Andrea Mucci, MD. Dr. Mucci dikutip dari Cleveland Health.

Selama kunjungan, master anak bakal memeriksa tinggi, berat badan, dan mengukur lingkar kepala bayi. Kemudian, master juga bakal membandingkan angka-angka tersebut dengan sketsa pertumbuhan.

Setiap negara menggunakan sketsa pertumbuhan nan berbeda. Di Indonesia, sketsa nan digunakan merujuk pada WHO.

Laju pertumbuhan nan terlalu lambat namalain terlalu sigap mungkin merupakan tanda penyakit nan mendasarinya. Selain itu, perihal tersebut juga dapat memengaruhi kesehatan organ dalam anak.

Kenaikan tinggi badan anak sesuai usia

Bayi dan anak-anak tumbuh terus-menerus. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada lempeng pertumbuhan di tulang panjang lengan dan kaki mereka. Saat lempeng pertumbuhan membikin tulang baru, tulang panjang menjadi lebih panjang, dan anak menjadi lebih tinggi.

Dikutip dari Medical News Today, pada tahun pertama kehidupan mereka, bayi biasanya tumbuh hingga 50 persen. Antara usia 2 dan 5 tahun, anak-anak biasanya tumbuh 6,3–8,9 sentimeter (cm) setiap tahun.

Pada usia 10 tahun, anak-anak biasanya bakal tumbuh 6,3 cm setiap tahun. Selama masa remaja, nan melangkah dari sekitar usia 11 hingga usia 21 tahun, remaja bakal mencapai 15–20 persen terakhir dari tinggi badan dewasa mereka.

Setelah itu, lempeng pertumbuhan berhujung membikin tulang baru dan seseorang bakal berhujung tumbuh. Hal ini lantaran proses penuaan nan umum, orang mulai kehilangan tinggi badan secara berjenjang seiring bertambahnya usia.

Berapa rata-rata tinggi anak sesuai usia? Berikut keterangannya nan didapat dari tabel WHO:

Tinggi badan anak laki-laki berasas usia

Usia 1 tahun: rata-rata 76 cm
Usia 2 tahun: rata-rata 88 cm
Usia 3 tahun: rata-rata 95 cm
Usia 4 tahun: rata-rata 103 cm
Usia 5 tahun: rata-rata 110 cm
Usia 6 tahun: rata-rata 116 cm
Usia 7 tahun: rata-rata 121 cm
Usia 8 tahun: rata-rata 127 cm
Usia 9 tahun: rata-rata 132 cm
Usia 10 tahun: rata-rata 137 cm
Usia 11 tahun: rata-rata 143 cm
Usia 12 tahun: rata-rata 150 cm
Usia 13 tahun: rata-rata 156 cm
Usia 14 tahun: rata-rata 163 cm
Usia 15 tahun: rata-rata 169 cm
Usia 16 tahun: rata-rata 173 cm
Usia 17 tahun: rata-rata 175 cm
Usia 18 tahun: rata-rata 177 cm

Tinggi badan anak wanita berasas usia

Usia 1 tahun: rata-rata 73 cm
Usia 2 tahun: rata-rata 85 cm
Usia 3 tahun: rata-rata 95 cm
Usia 4 tahun: rata-rata 103 cm
Usia 5 tahun: rata-rata 108 cm
Usia 6 tahun: rata-rata 115 cm
Usia 7 tahun: rata-rata 120 cm
Usia 8 tahun: rata-rata 125 cm
Usia 9 tahun: rata-rata 130 cm
Usia 10 tahun: rata-rata 138 cm
Usia 11 tahun: rata-rata 143 cm
Usia 12 tahun: rata-rata 150 cm
Usia 13 tahun: rata-rata 155 cm
Usia 14 tahun: rata-rata 158 cm
Usia 15 tahun: rata-rata 158 cm
Usia 16 tahun: rata-rata 159 cm
Usia 17 tahun: rata-rata 160 cm
Usia 18 tahun: rata-rata 163cm

Metode untuk memprediksi tinggi badan anak

tinggi badan anakIlustrasi mengukur tinggi badan anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/interstid

Ada beberapa rumus nan dapat memperkirakan tinggi badan anak. Meskipun belum ada nan terbukti dapat memprediksi tinggi badan anak secara pasti, rumus-rumus tersebut dapat membantu Bunda  memperkirakan secara kasar.

Metode tinggi badan pada usia muda

Untuk anak laki-laki, gandakan tinggi badan anak laki-laki pada usia 2 tahun. Untuk anak perempuan, gandakan tinggi badan anak pada usia 18 bulan.

Contoh: Seorang anak wanita tingginya 78 cm pada usia 18 bulan. 78 digandakan namalain dikali dua = 156 cm.

Rata-rata tinggi badan dari tinggi Bunda dan Ayah

Dikutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak nan dihitung berasas tinggi badan orang tua.

TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
TPG anak wanita = ((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm

Rontgen usia tulang

Dokter dapat mengambil rontgen tangan dan pergelangan tangan anak. Rontgen ini dapat menunjukkan lempeng pertumbuhan tulang anak. Seiring bertambahnya usia anak, lempeng pertumbuhan menjadi lebih tipis. Ketika anak selesai tumbuh, lempeng pertumbuhan bakal menghilang.

Faktor nan memengaruhi pertumbuhan anak

Sejumlah aspek menentukan seberapa tinggi anak nantinya. Berikut faktor-faktor nan memengaruhi pertumbuhan anak seperti dikutip dari laman Healthline:

  • Jenis kelamin

Anak laki-laki condong lebih tinggi daripada anak perempuan.

  • Faktor genetik

Tinggi badan seseorang condong menurun dalam keluarga. Kebanyakan orang dalam family tertentu bakal tumbuh dengan kecepatan nan sama dan mempunyai tinggi nan sama. Namun, ini tidak berfaedah orang tua nan pendek tidak bakal mempunyai anak nan sangat tinggi.

  • Status kesehatan

Jika seorang anak mempunyai kondisi medis tertentu, perihal itu dapat memengaruhi pertumbuhannya. Salah satu contohnya adalah sindrom Marfan, kelainan genetik nan menyebabkan mereka nan mengalaminya menjadi sangat tinggi.

Kondisi nan dapat menyebabkan seorang anak menjadi lebih pendek termasuk radang sendi, penyakit celiac, dan kanker. Selain itu, anak-anak nan mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid nan digunakan dalam jangka waktu lama, mungkin tidak tumbuh setinggi itu.

  • Nutrisi

Anak-anak dengan berat badan nan sesuai dengan usianya sering kali bakal lebih tinggi, sedangkan anak-anak nan kekurangan berat badan namalain kurang gizi mungkin lebih pendek. Namun, perihal ini tidak selalu memprediksi tinggi akhir seorang anak.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027