ARTICLE AD BOX
Air berdomisili krusial datang tubuh anak untuk menjaga sistem imunitasnya agar tidak mudah terserang penyakit. Namun, Bunda perlu ketahui berapa banyak kebutuhan cairan Si Kecil agar asupannya tercukupi.
Air merupakan komponen nan kurang diperhatikan. Anak-anak nan pergi ke sekolah dan beraktivitas lama di luar rumah sering kali kurang mendapatkan asupan cairan nan cukup.
Perlu dipahami, air pada tubuh anak menempati persentase nan besar dari berat badannya. Persentase ini pun jauh lebih besar dibandingkan orang dewasa lantaran permukaan tubuh nan lebih besar dan kandungan lemak nan lebih sedikit.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id, persentase cairan tubuh seseorang berjuntai pada usia, jenis kelamin, serta berat badannya, Bunda.
Pada bayi nan kurang dari satu tahun, cairan tubuhnya adalah sekitar 80 hingga 85 persen dari berat badannya. Sementara itu, tubuh bayi di atas usia satu tahun mengandung air sebanyak 70 hingga 75 persen.
Seiring dengan pertumbuhannya, persentase cairan tubuh seseorang bakal semakin menurun. Pada laki-laki dewasa, cairan tubuhnya sekitar 50 sampai 60 persen berat badannya, sedangkan wanita dewasa sekitar 50 persen berat badannya.
Lantas, berapa banyak cairan nan dibutuhkan anak agar tidak mudah sakit?
Kebutuhan cairan anak dalam sehari
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG), berikut ini rekomendasi kebutuhan cairan anak agar terhindar dari beragam penyakit:
- Anak usia tujuh sampai sembilan tahun sekitar 1.900 ml
- Anak usia 10 sampai 12 tahun sekitar 1.800 ml
Sementara itu, rekomendasi dari US Institute of Medicine (IOM) untuk air anak adalah sebagai berikut:
- Anak usia empat sampai delapan tahun sekitar 1.700 ml per hari
- Anak wanita sekitar 2.100 ml per hari
- Kelompok anak usia sembilan sampai 13 tahun sekitar 2.400 ml
Pada umumnya, kebanyakan orang memang tercukupi kebutuhannya dengan meminum delapan gelas air per hari namalain setara dengan dua liter air, Bunda.
Tips memenuhi kebutuhan air setiap hari
Ilustrasi Kebutuhan Cairan Anak/Foto: iStock
Ketika kebutuhan air anak tidak tercukupi, mereka bakal mengalami kondisi dehidrasi namalain kekurangan cairan. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisinya bakal bertambah parah dan menjadi masalah serius.
Dehidrasi sendiri bisa disebabkan oleh beragam macam hal. Misalnya saja seperti terlalu lama terkena sinar matahari, banyak berkeringat karena olahraga, suhu tubuh tinggi, hingga diare.
Menurut master mahir anak, Sidney Kimmel Medical College di Thomas Jefferson University, Christopher P. Raab, MD, penyebab umum terjadinya dehidrasi pada anak adalah lantaran muntah namalain diare. Sementara itu, penyebab nan kurang umum adalah ketika anak sakit namalain susah menyusu.
"Dehidrasi biasanya disebabkan oleh kehilangan cairan nan berlebihan seperti muntah dan/atau diare. Penyebab dehidrasi nan kurang umum adalah tidak minum cukup cairan, seperti saat anak-anak sakit namalain saat bayi baru lahir mengalami kesulitan menyusu," ujarnya dikutip dari laman MSD Manual.
"Meski begitu, tidak semua kondisi muntah dan/atau diare menyebabkan dehidrasi," lanjutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan cairan anak setiap harinya, ada beragam perihal nan perlu Bunda lakukan. Mengutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, berikut ini ulasannya:
- Sediakan gelas namalain botol air minum di meja namalain tas nan dibawa anak setiap harinya
- Ajarkan anak untuk membiasakan minum air putih setiap waktu makan namalain saat mengonsumsi camilan
- Bunda bisa menambahkan rasa pada air agar lebih segar. Misalnya saja irisan buah seperti minuman infused water
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan lagi video tips cegah dehidrasi pada anak berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(mua/fir)
Loading...