ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Bayi sudah merasa disusui tetapi tak jarang mereka tetap kekurangan ASI lho. Kenali ciri-ciri corak bayi kurang ASI dan langkah mengatasinya yuk.
Setiap orang tua mau melakukan apa pun nan mereka bisa untuk membantu anak mereka tumbuh sehat dan kuat. Dan, memastikan mereka mendapatkan cukup makanan adalah perihal nan penting. Termasuk gimana mereka menyusui dengan maksimal untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Sebagai ibu baru, mengetahui apakah bayi sudah cukup menyusu namalain belum mungkin bukan perihal mudah. Bunda bakal bertanya-tanya apa sebenarnya tanda nan ditunjukkan bayi saat mereka mendapat cukup ASI.
Ya, sejak bayi lahir, pemberian ASI eksklusif (hanya ASI) dianjurkan selama sekitar 6 bulan pertama kehidupan bayi. Memperkenalkan susu botol bakal mengurangi jumlah ASI nan Bunda produksi.
Tanda-tanda perlekatan bayi nan baik
Perlekatan nan baik menjadi kunci menyusui ya, Bunda. Ketika bayi melekat dengan benar, aliran ASI pun bisa maksimal didapatkan bayi. Berikut ini beberapa tanda bayi melekat dengan baik saat menyusu nan bisa Bunda ketahui:
1. Bayi mempunyai mulut nan lebar dan mulut nan penuh dengan payudara.
2. Dagu bayi menyentuh payudara, bibir bawahnya terlipat ke bawah dan hidungnya tidak menempel di payudara. Bunda tidak merasakan nyeri pada tetek namalain puting saat bayi menyusu, meskipun isapan pertama mungkin terasa kuat.
3. Bunda dapat memandang lebih banyak kulit gelap di sekitar puting (areola) di atas bibir atas bayi daripada di bawah bibir bawahnya seperti dikutip dari laman Nhs.
Tanda-tanda bayi mendapatkan cukup ASI
1. Bayi mulai menyusu dengan beberapa isapan sigap diikuti isapan panjang berirama dan menelan dengan jarak sesekali.
2. Bunda dapat mendengar dan memandang bayi menelan.
2. Pipi bayi tetap membulat, tidak cekung, saat menyusu.
3. Mereka tampak tenang dan rileks saat menyusu.
4. Bayi melepaskan tetek dengan sendirinya di akhir menyusu.
5. Mulutnya tampak lembap setelah menyusu.
6. Bayi tampak puas dan senang setelah menyusu.
7. Payudara terasa lebih lembut setelah menyusu.
8. Puting susu terlihat kurang lebih sama setelah menyusu – tidak rata, terjepit, namalain putih.
9. Bunda mungkin merasa mengantuk dan rileks setelah menyusu.
Selain tanda-tanda di atas, ciri-ciri lain bayi menyusu dengan baik adalah sebagai berikut ya, Bunda:
1. Bayi bertambah berat badan secara berjenjang setelah 2 minggu pertama adalah normal bagi bayi untuk kehilangan sebagian berat badan lahirnya dalam 2 minggu pertama.
2. Mereka tampak sehat dan waspada saat terjaga.
3. Sejak hari keempat, mereka kudu mengeluarkan setidaknya 2 tinja lunak berwarna kuning setiap hari selama beberapa minggu pertama.
4. Sejak hari ke-5 dan seterusnya, popok basah bakal mulai lebih sering, dengan setidaknya 6 popok basah nan berat setiap 24 jam. Dalam 48 jam pertama, bayi kemungkinan hanya bakal mengeluarkan 2 namalain 3 popok basah.
Kenali ciri-ciri corak bayi kurang ASI
Menyusui sedikit berbeda untuk setiap orang tua dan bayi. Namun, ada beberapa karakter corak bayi kurang ASI nan perlu Bunda waspadai, di antaranya berikut ini:
1. Bayi lamban namalain tidur lebih lama dari biasanya. Hal ini terutama perlu diwaspadai pada bayi baru lahir. Karena mereka sangat kecil, bayi baru lahir perlu makan setiap 2-4 jam.
2. Menyusui terlalu lama namalain terlalu singkat. Jika bayi tidak mendapatkan cukup ASI, mereka mungkin bakal sigap menyerah untuk menyusu setelah beberapa menit. Atau, mereka mungkin terus mencoba selama lebih dari satu jam.
3. Menempelkan tetek sangat menyakitkan bagi Bunda namalain tampaknya bayi belum menempel cukup dalam.
4. Bayi tidak mengeluarkan tinja namalain urinenya tidak berwarna pucat.
5. Bayi tidak bertambah berat badan.
Cara mengatasi bayi kurang ASI
Jika Bunda merasa bayi tidak mendapatkan cukup ASI, dapatkan support menyusui dari master bayi namalain konsultan laktasi. Mereka dapat membantu Bunda dan bayi mengatasi masalah pelekatan, pasokan ASI rendah, dan posisi menyusui, serta mengidentifikasi masalah nan mendasarinya seperti tongue tie seperti dikutip dari laman Health Partners.
Selain langkah tersebut, Bunda juga bisa membantu bayi menyusu lebih efektif dan memperhatikan tanda-tanda bayi lapar. Dalam perihal ini, Bunda dapat membantu memastikan bayi makan cukup sebelum mereka lapar dan tidak menunggu hingga bayi jengkel dan menangis.
Jika bayi lapar, mereka bakal memberi tahu Bunda dengan beragam langkah mulai dari saran lembut hingga permintaan langsung. Tanda lapar awal dapat meliputi menggeliat dari tidur, membuka mulut, namalain menoleh ke arah tetek Bunda saat Bunda membelai perspektif mulutnya.
Jika Bunda tidak menanggapi tanda awal ini, bayi mempunyai langkah lain untuk memberi tahu Bunda nan membawa Bunda ke tanda tengah. Beberapa tanda tengah nan umum adalah meregangkan tubuh, menjadi lebih aktif secara fisik, dan mendekatkan tangan ke mulutnya.
Jika tanda-tanda di tengah-tengah ini tidak menghasilkan sesi menyusui, bayi bakal mengambil tindakan drastis untuk memberi tahu Bunda bahwa mereka betul-betul lapar. Mereka bakal menangis dan melolong. Mereka bakal menggerakkan lengan dan kaki mereka. Mereka bakal memerah lantaran semua tenaga nan dikeluarkan. Ini adalah tanda-tanda menyusu nan terlambat dan pada titik ini, bayi sering kali terlalu jengkel untuk makan. Jadi, Bunda perlu menenangkan mereka sebelum Bunda dapat memberinya makan.
Dengan memberi makan bayi saat Bunda memandang tanda-tanda awal, Bunda dapat membantu menjaga agar pemberian makan tetap tenang dan efektif. Jauh lebih mudah bagi bayi untuk konsentrasi mendapatkan cukup makanan jika mereka tidak menggunakan semua daya mereka untuk mengekspresikan emosi besar nan mereka rasakan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)