Kenali Ciri-ciri Bayi Kurang Gizi, Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Sebagai orang tua, tentu Bunda mau memberikan nan terbaik untuk Si Kecil, termasuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi nan cukup. Namun, tahukah Bunda bahwa kurang gizi pada bayi bisa terjadi tanpa kita sadari?

Bayi nan kurang gizi tidak hanya terlihat kurus, tetapi juga dapat mengalami beragam masalah kesehatan nan berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Oleh lantaran itu, krusial bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri kurang gizi dan langkah mengatasinya sejak dini.

Demi memberikan support terbaik untuk asupan gizi Si Kecil, berikut simak info dari beragam sumber berikut ini!

Mengenal bayi kurang gizi

Kurang gizi namalain gizi jelek adalah kondisi di mana bayi tidak mendapatkan asupan nutrisi nan sesuai dengan kebutuhan usianya. Akibatnya, penampilan corak dan perkembangan kognitif mereka terpengaruh, seperti berat badan nan tidak sebanding dengan tinggi badan dan skill penalaran nan menurun.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, malnutrisi kurang gizi pada anak di Indonesia tetap cukup tinggi. Angka malnutrisi, termasuk stunting, mencapai 21,6 persen berasas Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.

Stunting dapat terjadi apalagi sebelum lahir. Data SSGI 2022 menunjukkan bahwa 18,5 persen bayi dilahirkan dengan panjang badan kurang dari 48 cm, nan mengindikasikan akibat stunting sejak awal kehidupan.

Penyebab kurang gizi pada bayi

Kondisi malnutrisi pada bayi seperti kekurangan gizi tidak terjadi secara tiba-tiba. Banyak aspek dapat berkontribusi pada masalah ini. Berikut adalah info selengkapnya menurut laman NHS dan Save the Children.

1. Orang tua tidak melek info tentang gizi

Salah satu penyebab utama kurang gizi pada bayi adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang nutrisi nan tepat. Banyak orang tua nan tidak memahami pentingnya memberikan makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan usia bayi.

Sejak masa kehamilan, setiap ibu perlu memahami kandungan nutrisi dalam makanan nan mereka konsumsi. Selain itu, support dari orang-orang di sekitar ibu mengandung sangat krusial untuk menciptakan lingkungan nan sehat.

Tanpa pemahaman nan baik tentang gizi, orang tua mungkin tidak tahu makanan apa nan dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pola makan mereka bisa menjadi tidak seimbang.

2. Kekurangan asupan makanan berkualitas

Bayi memerlukan beragam nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral, untuk tumbuh dengan baik. Jika bayi tidak mendapatkan makanan nan kaya bakal nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein, mereka berisiko mengalami defisiensi gizi. 

Faktor kurang gizi ini sering disebabkan oleh status finansial nan rendah di beragam negara berkembang. Harga bahan makanan pokok nan tinggi, ditambah dengan pendapatan nan rendah, semakin mengurangi asupan makanan berkualitas.

2. Anak menderita penyakit pencernaan

Penyakit pencernaan, seperti diare namalain jangkitan saluran pencernaan, dapat mengganggu skill bayi untuk menyerap nutrisi dari makanan.

Ketika bayi mengalami masalah pencernaan, mereka mungkin kehilangan nafsu makan namalain tidak dapat mencerna makanan dengan baik, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan gizi. Selain itu, penyakit pencernaan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, di mana semakin memperburuk kondisi gizi bayi.

Ciri-ciri gizi jelek pada bayi

Bunda resah Si Kecil mengalami kekurangan gizi? Simak ciri-ciri gizi jelek berikut ini menurut Feeding Matters agar Bunda bisa lebih waspada dan mengambil tindakan nan tepat!

1. Penurunan berat badan drastis

Salah satu karakter paling mencolok dari gizi jelek pada bayi adalah penurunan berat badan nan drastis. Jika bayi kehilangan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak mendapatkan asupan nutrisi nan cukup. 

2. Berat badan dan tinggi badan tidak bertambah

Bayi nan mengalami gizi jelek biasanya tidak menunjukkan pertumbuhan nan sehat. Jika berat badan dan tinggi badan bayi tidak bertambah sesuai dengan sketsa pertumbuhan nan seharusnya, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka kekurangan nutrisi. Pertumbuhan nan tersendat dapat berakibat jangka panjang pada kesehatan corak dan perkembangan kognitif anak.

3. Nafsu makan berkurang 

Nafsu makan nan berkurang adalah karakter lain dari gizi jelek pada bayi. Bayi nan tidak mendapatkan cukup nutrisi mungkin kehilangan minat untuk makan namalain menyusu.

Hal ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, termasuk masalah kesehatan, ketidaknyamanan, namalain apalagi kebosanan dengan makanan nan disajikan. Nafsu makan nan rendah dapat memperburuk kondisi gizi bayi jika tidak ditangani dengan baik.

4. Mengalami perubahan perilaku

Perubahan perilaku juga dapat menjadi parameter gizi jelek pada bayi. Bayi nan kekurangan gizi mungkin menjadi lebih rewel, lesu, namalain kurang aktif.

Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda kelelahan nan berlebihan namalain kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perubahan perilaku ini sering kali mencerminkan ketidaknyamanan corak namalain kekurangan daya akibat kurangnya asupan nutrisi nan memadai.

Efek kurang gizi pada bayi

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan hasil riset Malnutrition in Infancy, di bawah ini merupakan pengaruh nan dialami bayi pengidap kurang gizi:

1. Gangguan pertumbuhan fisik

Kurang gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan corak pada bayi. Hal ini dapat terlihat dari berat badan dan tinggi badan nan tidak sesuai dengan standar perkembangan usia mereka.

Bayi nan kekurangan nutrisi berisiko tinggi mengalami stunting. Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari nan seharusnya. 

2. Gangguan perkembangan otak

Tak hanya fisik, kurang gizi dapat mengganggu proses perkembangan kognitif. Ini dapat memengaruhi skill belajar, memori, dan konsentrasi Si Kecil di kemudian hari.

Anak nan mengalami kekurangan nutrisi pada masa awal kehidupannya berisiko mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan skill sosial.

3. Sistem keimunan rendah

Sistem imun bayi nan kurang gizi condong lebih lemah, sehingga mereka lebih rentan terhadap jangkitan dan penyakit. Nutrisi nan tidak memadai dapat mengurangi skill tubuh untuk melawan patogen, sehingga bayi lebih mudah jatuh sakit. Hal ini dapat menyebabkan siklus penyakit nan berulang, nan semakin memperburuk kondisi gizi mereka.

4. Mengalami sejumlah komplikasi

Bayi nan mengalami kurang gizi berisiko mengalami beragam komplikasi kesehatan, seperti anemia, gangguan metabolisme, dan masalah jantung. Dalam beberapa kasus, komplikasi ini dapat mempengaruhi kualitas dan jangka waktu hidup bayi.

5. Risiko kematian tinggi

Kurang gizi pada bayi dapat meningkatkan akibat kematian, terutama di negara-negara dengan akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan. Bayi nan mengalami malnutrisi lebih rentan terhadap penyakit sehingga dapat berujung pada kematian. 

Cara mengatasi kurang gizi pada bayi

Para peneliti di University of California San Francisco menekankan pentingnya calon orang tua untuk memperhatikan asupan gizi selama kehamilan. Studi menunjukkan bahwa nutrisi nan baik pada masa kehamilan dan masa subur sangat krusial untuk melindungi anak-anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan mereka.

Namun, seumpama bayi nan dilahirkan divonis mengalami kekurangan gizi, maka krusial untuk Bunda melakukan tindakan pengobatan sebagai berikut:

  • Berkonsultasi dengan master anak untuk mendapatkan penanganan medis nan tepat.
  • Memberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
  • Mengenalkan dan memberi Makanan Pendamping ASI (MPASI) penuh nutrisi ketika bayi berumur lebih dari enam bulan.
  • Terapkan porsi dan agenda makan nan sesuai dengan usia anak.
  • Memberikan konsumsi suplemen vitamin D tambahan.

5 Masalah gizi pada bayi selain kurang gizi dan langkah mengatasinya

Menurut beragam sumber, terdapat beberapa kondisi malnutrisi namalain masalah gizi nan sering terjadi pada bayi. Mari simak penjelasan dan langkah mengatasinya berikut ini, Bunda.

1. Bayi lahir rendah

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merujuk pada kondisi medis di mana bayi dilahirkan dengan berat di bawah 2.500 gram. Dilansir Very Well Family, ada dua penyebab utama nan membikin bayi lahir dalam kondisi ini, adalah kelahiran prematur namalain bayi lahir tepat waktu tetapi tidak mendapatkan pertumbuhan nan cukup selama masa kehamilan.

Cara mengatasi:

Bayi nan lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) memerlukan perawatan medis intensif segera setelah persalinan untuk mengontrol suhu tubuh dan status kesehatan mereka.

Untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil tetap optimal, Bunda perlu memberikan ASI secara rutin. Pemberian ASI nan tepat dapat meningkatkan berat badan bayi sebesar 20 gram per hari, lingkar kepala 0,005 cm per hari, dan panjang badan 0,006 cm per hari.

Oleh lantaran itu, krusial bagi ibu mengandung dan family untuk menjaga pola makan nan sehat dan mendapatkan perawatan prenatal selama kehamilan. Dengan langkah-langkah ini, akibat kelahiran bayi dengan berat badan rendah dapat diminimalisasi.

2. Stunting

Stunting adalah masalah malnutrisi nan ditandai dengan tinggi badan anak nan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kondisi ini terjadi sejak janin tetap dalam kandungan dan biasanya terlihat saat anak berumur dua tahun.

Stunting sering disebabkan oleh asupan gizi nan tidak optimal selama kehamilan, nan mengakibatkan pertumbuhan corak anak tidak mencapai standar nan seharusnya.

"Nutrisi nan diperoleh sejak bayi lahir sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya, terutama dalam akibat stunting. Beberapa aspek penyebab stunting antara lain tidak dilakukannya inisiasi menyusu dini, gagalnya pemberian ASI eksklusif, dan proses penyapihan nan terlalu dini," ungkap dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp. A, Dokter Spesialis Anak di RS Kenak Medika Gianyar Bali, dalam wawancara dengan HaiBunda beberapa waktu lalu.

Cara mengatasi:

Jika bayi mengalami stunting, orang tua dapat memberikan susu Pangan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) sesuai rekomendasi dan resep dokter. Oleh lantaran itu, Bunda tidak boleh sembarangan memberikan susu PKMK kepada Si Kecil.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), PKMK dapat dikategorikan sebagai terapi untuk stunting. Jika Si Kecil menolak meminumnya, master dapat memberikan pengganti dengan memasang selang ke hidung untuk mendistribusikan nutrisi ke lambung anak.

"Susu PKMK mengandung kalori tinggi, sehingga sering dianggap sebagai terapi untuk stunting. Oleh lantaran itu, konsumsinya kudu sesuai resep master mahir anak," jelas dr. Meta dalam potongan video Live IG HaiBunda beberapa waktu lalu.

3. Gizi buruk

Tidak jauh berbeda dengan stunting, gizi jelek juga merupakan corak malnutrisi nan menunjukkan adanya masalah pertumbuhan pada anak. Menurut laman Kemenkes RI, gizi jelek terjadi akibat kekurangan gizi dalam jangka pendek, nan disebabkan oleh seringnya sakit namalain minimnya akses terhadap makanan bergizi.

Bayi dengan gizi jelek bakal terlihat lebih kurus dan mengalami pembengkakan di area punggung kaki. Pembengkakan tersebut tidak segera kembali normal setelah ditekan, Bunda.

Cara mengatasi:

Untuk mengatasi masalah gizi jelek pada bayi, Bunda dapat mengikuti saran-saran dari laman NHS berikut:

  • Memenuhi asupan vitamin dan mineral sesuai rekomendasi dokter.
  • Melakukan pengobatan untuk mengatasi penyebab dasar gizi buruk.
  • Rutin berkonsultasi dan menjalani pengobatan berdampingan ahli.
  • Memantau berat dan tinggi badan di pusat jasa kesehatan dengan support profesional.

4. Weight faltering

Dikutip dari Cleveland Clinic, istilah weight faltering digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan anak nan lebih lambat dari nan diharapkan. Kondisi ini disebabkan oleh beragam faktor, seperti bayi nan lahir prematur, kekurangan gizi dan nutrisi pada ibu mengandung dan bayi, proses menyusui nan tidak efektif, serta bayi nan menolak namalain kesulitan makan.

Weight faltering dapat dikenali melalui berat badan bayi nan tidak bertambah namalain tidak sesuai dengan standar usia setiap bulannya. Bayi nan mengalami kondisi ini condong mempunyai corak nan lebih mini akibat penurunan berat badan nan signifikan.

Cara mengatasi:

Kunci utama untuk mengatasi bayi nan mengalami weight faltering adalah memberikan makanan bergizi nan memenuhi kebutuhan gizi mereka. Penanganan ini efektif untuk mengembalikan berat badan bayi ke nomor nan sesuai standar.

Manfaatkan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memantau perkembangan Si Kecil. Selain itu, terapkan beberapa langkah berikut:

  • MengASIhi bayi secara teratur.
  • Konsultasi dengan master anak namalain mahir gizi.
  • Berikan suplemen makanan tambahan sesuai pedoman profesional.
  • Hindari memberikan makanan nan kurang bergizi, nan dapat berisiko menimbulkan masalah pencernaan.

5. Kelebihan gizi

Malnutrisi pada bayi tidak hanya berangkaian dengan kekurangan gizi, tetapi juga kelebihan gizi namalain biasa dikenal sebagai obesitas. Masalah gizi ini dapat disebabkan oleh dua aspek utama, adalah obesitas primer dan obesitas sekunder.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, obesitas primer merupakan jenis malnutrisi nan terjadi dalam 90 persen kasus obesitas. Sementara itu, 10 persen sisanya disebabkan oleh obesitas sekunder, nan berangkaian dengan aspek hormonal dan genetik.

Cara mengatasi:

Melansir laman Royal College of Pediatrics and Child Health, berikut adalah beberapa langkah nan perlu dilakukan orang tua untuk mengatasi obesitas pada bayi:

  • Pahami dan pelajari sketsa pertumbuhan bayi.
  • Berikan ASI eksklusif dan mulai MPASI tepat pada usia enam bulan.
  • Hindari pemberian makanan dan camilan manis nan tidak sehat.
  • Sajikan makanan dengan porsi nan sesuai dengan kebutuhan nutrisi berasas usia.
  • Konsultasikan dengan master mengenai pengobatan dan penanganan lebih lanjut untuk berat badan Si Kecil.

Demikian penjelasan mengenai persoalan nutrisi pada bayi dan langkah mengatasinya. Semoga info ini berfaedah bagi Bunda dalam mencegah bayi dari masalah kurangnya asupan gizi.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027