ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kontrasepsi adalah langkah mencegah kehamilan. Ada banyak jenis perangkat kontrasepsi. Sebelum memilih metode, kita kudu mendiskusikan kontrasepsi dengan pasangan dan dokter. Metode kontrasepsi hanya efektif jika digunakan dengan benar, Bunda.
Untuk perempuan, pilihan perangkat kontrasepsi tersedia dalam banyak variasi. Mulai dari pil KB, IUD namalain KB spiral, hingga tubektomi. Bagaimana dengan pria?
Prinsipnya sama dengan kontrasepsi perempuan, kontrasepsi untuk laki-laki adalah metode nan dapat digunakan orang untuk mencegah namalain mengurangi kemungkinan menghamili pasangan seksualnya saat berasosiasi seks. Beberapa pilihan perangkat kontrasepsi, seperti menggunakan kondom, berbudi pekerti sementara dan noninvasif. Lalu, vasektomi adalah satu-satunya corak kontrasepsi permanen untuk pria.
Dikutip dari Medical News Today, kontrasepsi untuk laki-laki bekerja dengan mencegah sperma memasuki vagina. Misalnya, penggunaan kondom nan tepat memastikan bahwa pra-ejakulasi dan ejakulasi tidak mencapai rahim dan membuahi sel telur.
Metode kontrasepsi nan berbeda mempunyai tingkat keberhasilan nan berbeda, mirip dengan pilihan kontrasepsi untuk perempuan. Menggunakan perangkat kontrasepsi dengan benar, namalain menggunakan lebih dari satu jenis perangkat kontrasepsi, secara signifikan mengurangi akibat kehamilan nan tidak diinginkan.
Kali ini HaiBunda bakal membahas tentang perangkat kontrasepsi jenis KB koyo untuk wanita dengan gel kontrasepsi untuk laki-laki. Mana kah nan lebih efektif?
Apa itu KB koyo dan gel kontrasepsi untuk laki-laki?
Mengutip laman Mayo Clinic, KB koyo adalah plester kecil, fleksibel, dan berperekat nan dikenakan di tubuh selama 3 minggu, dan dilepas pada minggu keempat untuk memungkinkan menstruasi.
Pengguna mungkin menganggap koyo sebagai metode kontrasepsi nan menarik lantaran tidak memerlukan perhatian setiap hari, melainkan pengguna cukup mengganti koyo setiap minggu selama tiga minggu.
Jika digunakan dengan benar, koyo tersebut mempunyai tingkat efektivitas lebih dari 90 persen, Bunda. Pelepasan koyo nantinya bakal mengembalikan kesuburan penggunanya.
Penggunaan hormon dalam metode kontrasepsi ini dapat menyebabkan beberapa pengguna mengalami pengaruh samping seperti perdarahan tidak teratur, perubahan nyeri haid, jerawat, namalain penambahan berat badan.
Plester ini tidak direkomendasikan untuk semua orang, lantaran dapat rawan bagi mereka nan berumur di atas 35 tahun dan merokok, mereka nan telah diberi tahu oleh penyedia jasa kesehatan bahwa mereka mempunyai akibat lebih tinggi mengalami pembekuan darah, dan bagi mereka nan mempunyai BMI 30 namalain lebih tinggi.
Sementara, gel kontrasepsi untuk laki-laki ada dua jenis, nan disuntikkan dan dipakai di kulit. Pertama nan disuntikkan, perangkat KB pada laki-laki ini diklaim terbuka efektif sebagai pengganti vasektomi. Dikutip dari The Guardian, Vasalgel adalah perangkat kontrasepsi laki-laki non-hormonal nan bekerja lama dan dirancang sebagai corak vasektomi nan reversibel dan kurang invasif.
Sebelum ditetapkan kondusif bagi manusia, proses pembuatan KB berupa gel ini telah melalui serangkaian penelitian oleh para ahli. Pada 2016, dilakukan uji coba gel kontrasepsi non-hormonal Vasalgel pada kelinci. Berdasarkan uji coba ini ditunjukkan hasil nan menjanjikan Vasalgel sebagai perangkat kontrasepsi jangka panjang untuk jantan
Jenis kedua nan dipakaikan di kulit. Gel tersebut dikembangkan oleh National Institutes of Health dan Population Council dan menggunakan pendekatan nan nyaris sama dengan pil KB untuk perempuan. Para peneliti telah merumuskan dan menyempurnakan dosis dan konsentrasi gel tersebut sejak tahun 2005. Dalam uji coba terbaru ini, nan melibatkan lebih dari 300 pasangan, mereka merasa telah melakukannya dengan benar.
Dalam uji klinis, 86 persen laki-laki mencapai jumlah sperma rendah ini dalam waktu 15 minggu setelah menggunakan gel tersebut. Bagi sebagian pria, gel tersebut bekerja lebih cepat, menekan produksi sperma dalam waktu empat hingga delapan minggu.
Cara kerja KB koyo vs kontrasepsi gel
Cara kerja kedua kontrasepsi ini berbeda, tapi manfaatnya sama. Bagaimana langkah kerjanya?
1. KB koyo
Jenis kontrasepsi nan mengandung hormon estrogen dan progestin. Seminggu sekali selama tiga minggu, pengguna bakal menempelkan koyo mini pada kulit, sehingga memakai koyo tersebut selama total 21 hari. Selama minggu keempat, pengguna tidak memakai koyo, nan memungkinkan terjadinya perdarahan menstruasi.
Koyo kontrasepsi bekerja sama dengan pil kontrasepsi kombinasi. KB koyo mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon ke dalam aliran darah Anda nan mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi). Koyo kontrasepsi juga mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai sel telur.
2. Kontrasepsi gel
Cara kerja gel kontrasepsi Vasalgel dilakukan dengan penyuntikan gel ke dalam vas deferens, adalah tabung berdinding tebal nan mengangkut sperma dari testis ke uretra.
Dalam rongga vas deferens tersebut, suntikan berupa gel KB itu bakal membentuk penghalang lembut nan dapat menyumbat tuba. Lalu, pergerakan sperma bisa dihentikan dan diserap kembali ke dalam tubuh.
Sementara nan dipakai di kulit, menggunakan dua hormon yaknin progestin, dan testosteron, hormon seks pria. Testosteron menekan produksi testosteron di testis dan perkembangan sperma.
Gel kontrasepsi tersebut dioleskan laki-laki di bahu laki-laki sekali sehari. Seiring waktu, gel tersebut menghalang produksi sperma di testis.
Efek samping KB Koyo vs kontrasepsi gel
Efek samping dari KB koyo mungkin termasuk:
- Peningkatan akibat masalah pembekuan darah, serangan jantung, stroke, kanker hati, penyakit kandung empedu, dan tekanan darah tinggi
- Pendarahan namalain bercak nan terus-menerus
- Iritasi kulit
- Nyeri namalain nyeri payudara
- Nyeri haid
- Sakit kepala
- Mual namalain muntah
- Nyeri perut
- Perubahan suasana hati
- Peningkatan berat badan
- Pusing
- Jerawat
- Diare
- Kejang otot
- Infeksi dan keputihan vagina
- Kelelahan
- Retensi cairan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa KB koyo dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dibandingkan dengan pil KB kombinasi nan diminum. Ini mungkin berfaedah ada akibat nan sedikit lebih tinggi dari pengaruh samping mengenai estrogen, seperti pembekuan darah, pada pengguna koyo dibandingkan pada orang nan minum pil KB kombinasi.
Bagaimana dengan gel kontrasepsi? Berdasarkan penelitian nan dilakukan para ahli, terdapat pengaruh samping berupa penumpukan sperma nan menggumpal di vas deferens namalain dikenal sebagai granuloma sperma.
Kondisi ini dapat terjadi setelah penyuntikan dan terjadi juga pada kasus vasektomi. Meskipun demikian, biasanya tidak ada pengaruh samping serius nan diakibatkan oleh granuloma sperma.
Walaupun Vasalgel maupun nan dipakai di kulit berbudi pekerti reversibel namalain dapat kembali ke kondisi semula, terdapat kemungkinan terjadinya penurunan tingkat kesuburan seseorang setelah dibalikkan. Selain itu, suntik gel KB ini tidak melindungi seseorang dari jangkitan menular seksual seperti HIV.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)