Kapan Usia Tepat Anak Mulai Berpuasa? Ini Anjuran Dalam Islam Dan Pandangan Pakar

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Menentukan usia nan tepat anak mulai berpuasa kadang membikin orang tua bingung. Biasanya orang tua bakal mulai mengajarkan anak mereka berpuasa sedini mungkin agar mereka terbiasa. Tapi tepatkah demikian?

Puasa merupakan salah satu ibadah nan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim saat sudah baligh. Selain itu, ada beberapa macam ibadah lainnya seperti salat lima waktu, puasa, zakat, berhaji, dan berqurban. 

Tapi mengajarkan anak untuk ikut berpuasa bukanlah perkara mudah. Oleh lantaran itu, orang tua kerap menjadi bingung untuk menentukan kapan usia nan tepat anak mulai berpuasa. 

Mengenalkan tentang makna puasa pada anak

"Mengajari anak berpuasa adalah pembelajaran krusial agar anak bisa menahan rayuan dan rasa lapar," ungkap master anak mahir gizi dari Abo Elrish Children's Hospital, Dr Waleed Abd El-Hamid Hassan, dikutip dari Cairo West Publications.

Dalam tahap pengenalan, orang tua perlu memperhatikan respons anak. Perhatikan juga kondisi kesehatan Si Kecil ya, Bunda.

"Anak-anak diharuskan berpuasa saat memasuki usia pubertas. Jika mau mengajari anak puasa sebelum usia pubertas, kudu diperhatikan kesehatan, gizi, dan sikap anak," kata Hassan. 

Hassan menyarankan, bagi anak di bawah enam tahun, orang tua baiknya membujuk anak puasa sebagai perkenalan. Orang tua bisa membiarkan anak berpuasa selama beberapa jam untuk latihan menahan rasa lapar tahap awal.

Setelah mulai diperkenalkan tentang berpuasa, Bunda bisa menambah jam latihan puasa anak sedikit demi sedikit. Tidak perlu memberi sasaran terlalu tinggi agar anak tidak merasa terbebani.

Usia tepat anak mulai berpuasa yakni tujuh tahun. Usia tersebut dinilai sebagai waktu nan tepat bagi orang tua untuk mulai mengajarkan anaknya untuk ikut berpuasa. 

Meski begitu, beberapa orang tua ada pula nan baru mengajarkan anaknya untuk berpuasa pada usia 10 tahun. Perbedaan ini tentunya berjuntai pada skill Si Kecil untuk beradaptasi. 

Anjuran mengajarkan puasa pada anak-anak sebagaimana sabda nan diriwayatkan dari kalangan wanita Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz: 

"Suatu pagi di hari Asyura’, Rasulullah SAW mengirim petugas ke perkampungan kaum Anshar (untuk menyampaikan), 'Siapa nan tidak berpuasa sejak pagi hari maka dia kudu menggantinya pada hari nan lain dan siapa nan sudah berpuasa sejak pagi hari maka hendaklah dia melanjutkan puasanya.'

Ia (Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz) berbincang 'Setelah itu kami berpuasa, kami juga mendidik anak-anak mini kami untuk berpuasa dan kami buatkan untuk mereka mainan dari bulu domba. Apabila salah seorang dari mereka menangis meminta makan, maka kami beri mainan itu hingga tiba waktu berbuka puasa.'" (HR. Bukhari).

Dalam Al-Muhadzzab disebutkan juga tentang kapan usia nan tepat anak mulai berpuasa, adalah di usia tujuh tahun jika kuat. Selanjutnya, puasa diwajibkan pada anak nan sudah berumur 10 tahun, meskipun belum baligh.

وَأَمَّا الصَّبِيُّ فَلَا تَجِبُ عَلَيْهِ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ: عَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَبْلُغَ وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يُفِيْقَ). وَيُؤْمَرُ بِفِعْلِهِ لِسَبْعِ سِنِيْنَ إِذَا أَطَاقَ الصَّوْمَ وَيُضْرَبُ عَلَى تَرْكِهِ لِعَشْرٍ قِيَاساً عَنِ الصَّلاَة

Artinya:

"Adapun anak mini maka tidak wajib baginya berpuasa lantaran ada sabda Nabi SAW, 'Kewajiban diangkat dari tiga orang, adalah anak mini hingga dia balig, orang nan tidur hingga bangun, orang gila sampai dia sadar,'. Anak mini berumur tujuh tahun diperintahkan untuk berpuasa seumpama dia kuat dan anak nan sudah berumur sepuluh tahun dipukul jika meninggalkan puasa, diqiyaskan dengan salat," (Lihat Abu Ishaq Ibrahim Asy-Syairazy, Al-Muhadzzab fî Fiqhis Syafi'i, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyyah, juz I, laman 325).

Perhatikan tumbuh kembang anak

Faktor nan tak kalah krusial dalam menentukan kapan usia nan tepat anak mulai berpuasa adalah kesehatan dan tumbuh kembang anak.

"Anak mau belajar puasa boleh-boleh saja. Asalkan anak sehat, tumbuh kembangnya tidak terganggu, di atas lima tahun anak sudah boleh diajari berpuasa dan berjenjang ya," kata Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK, dikutip dari detikcom beberapa waktu lalu.

Saat berlatih puasa, Bunda bisa membujuk anak ikut sahur tapi tidak terlalu pagi, sehingga mereka tahu bahwa ada aktivitas berpuasa. Sebaliknya, jika anak sedang sakit dan tumbuh kembangnya terganggu, latihan mulai berpuasa bisa ditunda terlebih dahulu. 

Fiastuti menyebut bahwa orang tua kudu memperhatikan status gizi anak sebelum mengajaknya latihan berpuasa. Jangan sampai anak justru jadi masuk status akibat kekurangan gizi, lantaran ini bisa mengganggu tumbuh kembangnya.

"Untuk memandang anak sehat dan tumbuh kembangnya tidak terganggu, ada hitungannya sendiri. Berdasarkan sketsa tumbuh kembang, jika status anak ada di sketsa bagus, warnanya hijau. Kalau masuk ke area kuning jangan ajak puasa, lantaran kelak ada akibat kekurangan gizi," ujar Fiastuti.

Tips mengajarkan anak berpuasa

Jika secara usia dan kesiapan anak merasa sudah bisa untuk mulai latihan berpuasa, berikut beberapa tips nan dapat Bunda terapkan untuk mendampingi proses belajarnya:

1. Perkenalkan secara bertahap

Anak nan baru kali pertama puasa mungkin bakal merasa berat jika langsung puasa full namalain penuh. Karena itu, sebaiknya awali melatih Si Kecil berpuasa separuh hari.

Melansir kitab Pola Pembelajaran 9 Pilar Karakter pada Anak Usia Dini karya Endang Kartikowati, Bunda bisa ajarkan anak berpuasa sampai waktu dzuhur namalain ashar. Bila anak sudah mampu, dia bisa berpuasa sehari penuh sampai tubuhnya terbiasa.

2. Lakukan rutinitas puasa di depan anak

Anak-anak bakal lebih mudah meniru sesuatu nan terlihat olehnya secara langsung, Bunda. Oleh lantaran itu, usahakan untuk sahur, berbuka, dan melakukan ibadah-ibadah lainnya di depan anak.

3. Alihkan perhatian

Jika saat latihan puasa Si Kecil mulai merengek dan meminta untuk berbuka puasa sebelum waktunya, Bunda bisa coba untuk mengalihkan perhatian mereka. 

Sebagai contoh, cobalah berikan anak mainan namalain sesuatu nan mungkin dapat menarik perhatiannya.

4. Batasi aktivitas berat anak

Sebisa mungkin, biarkan anak mengurangi dulu aktivitasnya saat belajar puasa. Hindari juga konsumsi makanan nan tinggi gula saat sahur, ketika sedang mengajarkan anak berpuasa.

Konsumsi asupan tinggi gula bisa lebih mudah meningkatkan rasa haus di waktu puasa.

5. Beri suplemen jika perlu

Menurut master mahir anak, dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, suplemen vitamin tambahan sebenarnya tidak diperlukan saat anak berpuasa. Namun, tetap boleh diberikan untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

"Vitamin sebagai booster tetap boleh diberikan ke anak untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya selama puasa. Misalnya, memberikan suplemen vitamin C namalain vitamin D. Tapi, pemberian suplemen ini perlu dikonsultasikan dulu ke dokter, terutama untuk mengetahui dosis dan pengaruh sampingnya," kata Jeshika pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Jadi, dalam pandangan Islam sebenarnya orang tua dapat melatih anak berpuasa ketika berumur 7 tahun. Bahkan jika sampai usia 10 tahun anak tidak mau puasa, dia sudah boleh dikenakan sanksi. Ini sama seperti ketika melatih anak untuk salat.

Mazhab Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah memperbolehkan anak nan sudah berumur 10 tahun dan tetap saja tidak mau puasa Ramadan untuk diberi jawaban dengan pukulan. Bila mereka puasa, pahala bakal diberikan oleh Allah.

Demikian ulasan tentang kapan usia nan tepat anak mulai berpuasa menurut rekomendasi dalam Islam dan pandangan pakar. Semoga berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027