Ini Kata-kata Yang Sering Digunakan Orang Tua Dengan Tingkat Eq Tinggi Untuk Menurunkan Stres

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menjadi orang tua tentunya bukan perihal mudah, apalagi sebagian besar dari mereka mungkin pernah mengalami stres. Namun, master mengungkap ada kata-kata nan sering digunakan orang tua dengan EQ tinggi untuk menurunkan stres.

Dalam survei terbaru dari American Psychological Association, nyaris separuh dari orang tua disurvei, merasakan stres nan luar biasa nyaris setiap hari.

Orang tua masa sekarang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka dibandingkan orang tua pada pertengahan tahun 60-an. Namun, banyak nan tetap dihantui rasa bersalah dan resah bahwa mereka tidak cukup melakukan sesuatu.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Melansir dari laman Parade, kepintaran emosional namalain nan juga dikenal sebagai EQ adalah skill untuk mengenali dan mengidentifikasi emosi dalam diri sendiri dan orang lain, serta mengelolanya secara efisien.

Orang dengan EQ nan sangat tinggi adalah mahir dalam mengendalikan emosi. Kecil kemungkinan mereka bakal marah, apalagi dalam situasi nan sangat menegangkan.

Sebagai pendidik EQ lulusan Harvard, Dr. Jenny Woo, menemukan bahwa ada satu frasa nan digunakan orang tua dengan kepintaran emosional tinggi untuk membantu mereka mengurangi stres dan membesarkan anak-anak dengan baik.

Ini adalah “Saya cukup baik”. Cukup baik bukan berfaedah melakukan perihal nan paling minimal. Melainkan tentang tetap setia pada apa nan paling krusial bagi Bunda dan kebutuhan anak-anak, tanpa terjebak dalam ekspektasi orang lain nan tidak realistis.

Melansir dari laman CNBC Make It, orang tua sering kali berbagi kekhawatiran tentang anak-anak mereka nan menyerah pada tekanan kawan sebaya dan tren media sosial.

Namun, mereka jarang membicarakan perjuangan sendiri dengan tekanan kawan sebaya, adalah kebutuhan untuk terlihat seperti bisa mengatasi semuanya dan membuktikan bahwa mereka dapat membesarkan anak-anak nan sukses.

Jika mengaitkan nilai diri dengan prestasi anak-anak, pasti menciptakan kekhawatiran dan rasa malu. Pergeseran konsentrasi ini, dari mengasuh anak ke berprestasi, merupakan penyebab utama rasa kewalahan dan kelelahan kronis.

Situasi setiap orang berbeda-beda, dan setiap anak juga berkembang dengan kecepatannya sendiri. Berusaha mengikuti tren hanya bakal membikin Bunda terkuras dan teralihkan dari hal-hal nan betul-betul penting.

Tetapkan frasa “Cukup baik” dengan mendefinisikan standar pengasuhan Bunda, mengakui keterbatasan, dan menerima pengorbanan.

Orang tua dengan EQ tinggi membikin daftar “Saya TIDAK bakal melakukan”

Orang tua dengan EQ tinggi sering kali mengurangi stres dengan menolak mengerjakan tugas nan mereka tahu dapat diselesaikan sendiri oleh anak-anaknya.

Untuk mengurangi teriakan dan kelelahan dalam mengambil keputusan, tetapkan pemisah dalam mengasuh anak. Hilangkan stres dengan menetapkan tugas nan sesuai dengan usia. Daftar nan jelas, “Saya TIDAK bakal melakukan”, dapat membantu anak bertanggung jawab sekaligus mencegah Bunda mengasuhnya secara berlebihan.

Buat daftar tersebut dan lakukan pertimbangan setiap enam bulan untuk menambahkan lebih banyak tugas seiring anak tumbuh dan menjadi lebih mampu.

Pendekatan ini mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi bumi nyata dengan mengajarkan mereka mengambil inisiatif, mengatasi rasa frustrasi, dan memecahkan masalah secara mandiri.

Nah, itulah kata-kata nan sering digunakan orang tua dengan EQ tinggi untuk menurunkan stres. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027