Grand Syaikh Al Azhar Tolak Pemindahan Warga Gaza

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA --Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) sekaligus Grand Syekh Al Azhar, Ahmed Al Tayyeb, berdampingan para ustadz Muslim di seluruh bumi satu bunyi menolak pemindahan masyarakat Palestina ke negara lain, seperti nan diwacanakan Presiden Amerika Donald Trump.

"Para peserta sidang MHM dengan bunyi bulat menolak segala corak upaya pengusiran paksa nan bermaksud untuk melenyapkan rumor Palestina. Para peserta juga menegaskan dukungannya terhadap sikap tegas negara-negara Arab dan Islam nan menolak upaya tersebut," ujar Sekjen MHM Konselor Mohamed Abdelsalam dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Penegasan penolakan itu disampaikan Grand Syekh dan ustadz saat menggelar sidang ke-18 Majelis Hukama Muslimin di Manama, Bahrain.

Hadir dari Indonesia, pendiri dan personil MHM Quraish Shihab dan personil Komite Eksekutif MHM TGB M. Zainul Majdi.

Dalam sidang itu, untuk pertama kali MHM mengundang sejumlah ustadz terkemuka dan pemuka kepercayaan beragam aliran Islam dari seluruh dunia.

Pertemuan ini bermaksud untuk membahas isu-isu seputar perbincangan intra-Islam, terutama dalam menghadapi beragam tantangan umat saat ini dengan menitikberatkan perhatian pada rumor Palestina.

"Mereka juga memanjatkan angan agar Allah SWT memberikan taufik dan kesuksesan kepada para pemimpin Arab nan bakal berjumpa pada KTT Liga Arab mendatang di Mesir, serta menyatukan pandangan mereka demi kebaikan dan kemaslahatan umat," kata Abdelsalam.

Selama bersidang, kata Sekjen MHM, para peserta rapat menyampaikan apresiasi nan tinggi atas keteguhan rakyat dan perjuangan heroik Palestina dalam mempertahankan tanah airnya di tengah agresi sadis nan tidak menghargai perjuangan memihak tanah air.

Mereka menegaskan bahwa satu-satunya jalan untuk membangkitkan potensi umat dengan menyatukan langkah dan bertolak dari titik-titik kesamaan, nan menyatukan guna menghadapi beragam ancaman rawan nan mengintai umat di beragam bagian dunia.

Para peserta menyatakan support dan komitmen penuh terhadap seluruh hasil Konferensi Dialog Intra-Islam, termasuk Piagam “Seruan Ahli Kiblat” nan dideklarasikan dalam konvensi krusial ini.

Piagam tersebut memuat visi masa depan nan komprehensif bagi umat Islam mengenai landasan perbincangan Islam, prioritas, serta isu-isu mendesak nan kudu dihadapi dalam periode mendatang guna mewujudkan persaudaraan Islam di antara seluruh komponen umat.

"Mereka juga menegaskan pentingnya membangun suasana saling pengertian dan penghormatan, serta menghentikan segala corak penghinaan, ujaran kebencian, dan praktik saling mengafirkan antarsesama umat Islam," katanya.

Sebagai tindak lanjut dari "Seruan Ahli Kiblat", kata Abdelsalam, para ustadz sepakat untuk melanjutkan upaya berdampingan mengenai perbincangan intra-Islam dengan mengimplementasikan visi tersebut dalam corak kerja-kerja nyata.

Salah satu langkah utama nan disepakati adalah pembentukan Lembaga Dialog Islam nan bakal menghimpun perwakilan dari seluruh aliran Islam.

Tujuannya, memantau penyelenggaraan rekomendasi konvensi Dialog Intra-Islam serta berkoordinasi dengan beragam pemangku kepentingan dari beragam aliran pemikiran Islam di seluruh dunia.

sumber : Antara

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027