ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pernahkah Bunda mendengar istilah mpox? Mpox adalah penyakit zoonosis langka nan disebabkan oleh virus monkeypox, bagian dari genus Orthopoxvirus, nan juga mencakup virus cacar (variola). Mpox pertama kali diidentifikasi pada 1958 pada monyet nan digunakan untuk penelitian sehingga penyakit ini diberi nama monkeypox.
Pada 2022, WHO merekomendasikan penggunaan nama mpox sebagai pengganti untuk monkeypox. Hal ini dilakukan untuk mengurangi stigma negatif nan mungkin mengenai dengan nama sebelumnya.
Mpox mungkin terdengar menakutkan ya Bunda, tetapi dengan langkah pencegahan dan perawatan nan tepat, akibat komplikasi dapat diminimalkan.
Namun tahukah Bunda bahwa baru-baru ini, muncul kebenaran menarik tentang vaksin mpox, nan dirancang untuk memberikan perlindungan ekstra selama masa kehamilan lho.
Apa saja kebenaran baru nan perlu Bunda ketahui? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Bagaimana vaksin mpox untuk ibu hamil?
Vaksin mpox dirancang untuk melindungi Bunda dari jangkitan virus tertentu nan dapat memengaruhi kehamilan. Selain itu, antibodi nan terbentuk setelah vaksinasi rupanya juga ditransfer ke bayi melalui plasenta, memberikan perlindungan sejak awal bagi Si Kecil.
Menurut studi nan diterbitkan dalam jurnal kesehatan internasional, vaksin mpox terbukti memberikan perlindungan ganda. Peneliti menemukan bahwa antibodi nan dihasilkan setelah vaksinasi tidak hanya melindungi ibu dari infeksi, tetapi juga secara aktif ditransfer ke janin melalui plasenta. Hal ini memberikan bayi kekebalan pasif nan dapat melindunginya dari penyakit selama beberapa bulan pertama kehidupan.
Keamanan vaksin mpox untuk ibu hamil
Menurut para mahir kesehatan, info spesifik tentang keamanan vaksin mpox untuk ibu mengandung tetap terbatas. Namun, berasas sistem kerjanya, vaksin non-replikasi seperti Jynneos dan MVA-BN Bavarian Nordic secara umum lebih kondusif dibandingkan vaksin hidup nan dilemahkan.
“Ibu mengandung dan bayi sangat rentan terhadap mpox, tetapi akses mereka ke vaksin MVA-BN bakal terbatas hingga ada lebih banyak info tentang keamanan dan imunogenisitasnya pada populasi ini,” kata Direktur Eksekutif Kesiapsiagaan dan Respons di CEPI, Dr. Nicole Lurie, dikutip dari CEPI.
Sementara itu, dilansir dari Pharmatimes, uji coba ilmiah baru nan mengevaluasi vaksin mpox Bavarian Nordic pada ibu mengandung dan menyusui serta bayi bakal diluncurkan di Republik Demokratik Kongo (DRC). Penelitian ini dapat memperluas akses ke vaksin mpox MVA-BN Bavarian Nordic, nan saat ini merupakan satu-satunya vaksin prakualifikasi WHO untuk orang dewasa dan remaja nan sehat.
Penelitian ini menilai keamanan dan imunogenisitas vaksin MVA-BN untuk pertama kalinya melibatkan sekitar 350 ibu mengandung dan 250 anak di bawah usia dua tahun. Uji coba bakal dimulai di Boende, DRC, pada awal 2025.
“Saya sangat senang bahwa kami bekerja sama dengan Global Health EDCTP3 dan sekelompok mitra internasional untuk memberikan kontribusi krusial dalam melindungi mereka nan paling berisiko terkena penyakit nan mematikan ini,” tambah Dr. Lurie.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Global Health EDCTP3, Dr. Michael Makanga mengaku siap menjadi garda terdepan dalam merespon pandemi mpox. Sehingga, perihal ini memungkinkan uji coba (PregInPoxVac) untuk memulai aktivitasnya sebelum deklarasi PHEIC.
“Menangani kebutuhan utama nan belum terpenuhi dari golongan nan kurang terlayani merupakan inti dari pekerjaan nan kami danai, dan saya senang bahwa kami telah bekerja-sama dengan CEPI untuk meningkatkan aksesibilitas vaksin Mpox bagi populasi nan paling rentan dan mencapai akibat nan lebih besar dalam respons kolektif kita terhadap krisis ini,” kata Makangan.
Kendati demikian, sebelum memutuskan untuk menerima vaksin mpox selama kehamilan, sangat krusial bagi Bunda untuk berkonsultasi dengan master namalain tenaga kesehatan profesional. Mereka dapat memberikan saran berasas kondisi kesehatan perseorangan dan akibat paparan terhadap virus mpox.
Langkah pencegahan lainnya
Selain vaksinasi, Bunda dapat melakukan langkah-langkah pencegahan lainnya guna melindungi Bunda dari akibat mpox, seperti:
- Menghindari kontak dengan orang nan terinfeksi.
- Selalu mencuci tangan dengan sabun.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)