Dokter Ungkap Asal-usul Hmpv Hingga Gejala Dan Pengobatannya

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Belakangan ini Human Metapneumovirus (HMPV) tengah ramai diperbincangkan masyarakat. Penyakit sistem pernapasan nan mengalami peningkatan kasus di China dan Amerika Serikat itu rupanya sudah ada di Indonesia, Bunda.

Hal ini diungkap langsung oleh Spesialis Paru Konsultan di Rumah Sakit Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, MSc. Sp.P(K).

“HMPV dilaporkan terjadi peningkatan di Amerika Serikat pada akhir 2024. Di China akhir Desember 2024 juga terjadi peningkatan indikasi ringan nan tadinya 0,1 menjadi 6,2 persen. Sementara nan indikasi berat meningkat dari 1 sampai 5,4 persen,” ujar Erlina, dalam aktivitas Webinar Update terkini virus respirasi : Human Metapneumovirus dan Influenza, Jumat (10/1/2025).

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Namun, Erlina mengatakan sebenarnya virus tersebut juga sudah ada sejak lama. Hanya saja tidak banyak kasus nan ditemukan.

“HMPV bukan virus nan baru ditemukan, sudah 24 tahun nan lalu, 2001 dilaporkan dari Belanda. Banyak sekali batuk pilek, silam kemudian peneliti memeriksa. Artinya, sepanjang 24 tahun ke belakang sudah ada orang-orang dengan jangkitan virus ini, tapi memang tidak tercatat lantaran tidak diperiksa secara khusus,” ucapnya.

Ia pun menambahkan bahwa kemajuan teknologi nan sudah semakin canggih saat inilah nan akhirnya mengungkap peningkatan kasus tersebut.

“Cuma belakangan lantaran kemajuan teknologi mereka sudah punya perangkat PCR nan dapat mendeteksi virus.”

Gejala HMPV

HMPV disebut mempunyai indikasi mulai dari sedang hingga berat. Namun, terkadang pasien tidak mengalami indikasi apapun, Bunda.

“Terkadang tidak mempunyai indikasi namalain asimtomatik. Namun, ada juga indikasi umum nan muncul, biasanya demam, batuk, pilek. Gejala lainnya seperti nyeri otot, nyeri kepala, ruam kulit, hingga tidak lezat badan,” ungkap Erlina.

Erlina mengatakan kemungkinan ada juga indikasi berat nan dapat dialami beberapa pasien golongan berisiko tinggi, ini meliputi:

  • Usia lansia lebih dari 65 tahun
  • Anak-anak di bawah 14 tahun
  • Orang dengan penyakit kronis (PPOK, asma, kandas jantung kongesif, hipertensi, dan glukosuria melitus)
  • Orang dengan sistem imun nan lemah, seperti HIV dan penyakit kanker
  • Orang dengan obesitas

“Lingkungan nan padat masyarakat dan higienitas nan jelek juga turut berpengaruh dalam penyebaran HMPV,” ungkap Erlina.

Pengobatan penyakit HMPV

Meski saat ini belum ditemukan vaksin untuk mengatasi HMPV, pasien dengan indikasi ringan dapat melakukan pengobatan di rumah.

“Pengobatan jangkitan HMPV berbudi pekerti supportif. Fokus pada penanganan indikasi nan timbul, seperti antipiretik, oksigenasi, dan terapi cairan. Sebagian besar pasien dengan jangkitan HMPV sembuh sepenuhnya tanpa intervensi spesifik,” ujar Erlina.

Adapun beberapa langkah sederhana nan dapat Bunda lakukan di rumah untuk menghilangkan indikasi HMPV:

  • Istirahat nan cukup
  • Konsumsi obat pereda demam
  • Konsumsi obat batuk dan pilek

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan penggunaan Ribavirin, Imunoglobin, Fushion Inhibitors, dan Small Interfering Ribonucleic Acids (siRNA) untuk pengobatan dan pengendalian HMPV.

Cara mencegah penularan HMPV

HMPV ditularkan melalui droplet saat penderita batuk, bersin, dan berbicara. Droplet nan mengandung virus dapat stabil di udara dingin dengan kelembapan nan rendah, lingkungan tertutup dengan ventilasi buruk, dan permukaan namalain peralatan nan terkontaminasi.

“Kelembapan rendah dan suhu dingin mendukung stabilitas virus. Studi di Scotland dengan 52.060 sampel menunjukkan peningkatan insidensi virus inlfuenza jenis A, jenis B, HMPV maupun RSV pada suhu dingin dan kelembapan rendah,” jelas Erlina.

Sementara itu, ada beberapa langkah nan perlu Bunda lakukan untuk mencegah penularan HMPV. Berikut di antaranya:

  • Cuci tangan pakai sabun saat tiba di rumah, tempat kerja, namalain sekolah. Kemudian, juga sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah menggunakan toilet.
  • Tutup mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk namalain bersin, namalain gunakan tisu, nan langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir namalain cairan pembersih tangan.
  • Hindari menyentuh wajah lantaran mulut, hidung, dan mata dapat menjadi pintu masuk virus.
  • Bersihkan benda, permukaan, alat-alat nan sering digunakan, khususnya nan berada namalain digunakan secara umum, seperti meja, keyboard komputer, pegangan pintu, bersihkan dengan cairan disenfektan.
  • Hindari kontak erat dengan penderita
  • Menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah
  • Orang berisiko tinggi sebaiknya menggunakan masker terutama saat di kerumunan
  • Menerapkan pola hidup sehat

Nah, itulah beberapa indikasi hingga langkah mencegah HMPV nan dapat Bunda lakukan agar tetap sehat. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027