ARTICLE AD BOX
KincaiMedia– Berikut ini angan setelah adzan Maghrib berkumandang. Sejatinya, Adzan Maghrib menandai peralihan dari siang ke malam, sebuah momen krusial dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim.
Saat adzan Maghrib berkumandang, umat Islam disunnahkan untuk segera melaksanakan shalat Magrib dan berdoa. Rasulullah saw. secara unik mengajarkan angan nan dianjurkan untuk dibaca ketika adzan Magrib berkumandang, sebagaimana nan diriwayatkan dalam hadits dari Ummu Salamah r.a.
Dalam hadits tersebut, Ummu Salamah r.a. menyampaikan bahwa Rasulullah saw. mengajarkan angan unik nan berbunyi:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: عَلَّمَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقُولَ عِنْدَ أَذَانِ الْمَغْرِبِ : اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي. (رواه ابو داود)
Artinya; Dari Ummu Salamah r.a., dia berkata, “Rasulullah saw. telah mengajariku apa nan kudu saya ucapkan ketika azan Magrib (berkumandang).
“Allahumma inna hadzaa iqbaalu lailika wa idbaaru nahaarika wa ashwaatu du’aatika faghfirlii.”
Ya Allah, sungguh ini (waktu) datangnya malam-Mu, perginya siang-Mu, dan suara-suara panggilan-Mu, maka ampunilah aku.” (HR. Abu Daud).
Doa ini mempunyai makna tentang pengakuan terhadap pergantian waktu sebagai bagian dari kekuasaan Allah dan permohonan pembebasan kepada Allah. Malam adalah waktu nan spesial dalam Islam. Ketika siang berlalu, beragam kebaikan perbuatan manusia di siang hari telah dicatat.
Maka, angan setelah adzan Maghrib ini mengajarkan umat Islam untuk meminta pembebasan sebelum memasuki malam, sebagai corak muhasabah atas apa nan telah dilakukan sebelumnya. Dengan bermohon pada waktu ini, seorang Muslim diingatkan untuk senantiasa introspeksi diri dan memperbaiki amalannya.
Selain itu, angan ini juga mengandung pengakuan terhadap tanda-tanda kebesaran Allah, adalah datangnya malam dan perginya siang. Dalam Al-Qur’an, Allah sering menyebut pergantian siang dan malam sebagai bukti kekuasaan-Nya. Dengan membaca angan ini, seorang Muslim diajak untuk merenungkan kebesaran Allah dan memperkuat keyakinannya terhadap ketetapan-Nya.
Bagian terakhir dari angan ini adalah permohonan ampunan. Hal ini menunjukkan sungguh pentingnya meminta maaf kepada Allah setiap saat, termasuk ketika waktu Magrib tiba. Rasulullah saw. sendiri merupakan pribadi nan senantiasa memohon pembebasan kepada Allah, meskipun beliau adalah manusia nan paling suci. Ini menjadi teladan bagi umat Islam agar tidak lalai dalam memohon rahmat dan maghfirah dari Allah.
Mengamalkan angan ini juga merupakan bagian dari mengikuti sunnah Rasulullah saw. Sebagai umatnya, kita dianjurkan untuk meneladani segala aliran beliau, termasuk dalam perihal angan dan ibadah. Dengan rutin membaca angan ini, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga merasakan ketenangan hati dalam menyambut malam nan penuh keberkahan.
Selain itu, angan ini juga menjadi pengingat bahwa malam adalah waktu nan penuh dengan rahmat dan keberkahan. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa malam adalah waktu mustajab untuk bermohon dan beribadah. Oleh lantaran itu, dengan memulai malam dengan angan nan diajarkan Rasulullah saw., kita telah mempersiapkan diri untuk mendapatkan keberkahan di waktu malam tersebut.
Semoga kita dapat istiqamah dalam mengamalkan angan ini setiap kali adzan Magrib berkumandang. Dengan terus berupaya mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan-Nya, kita berambisi mendapatkan rahmat dan perlindungan-Nya di bumi maupun di akhirat. Aamiin. Wallahu a’lam bisshawab.