Ciri-ciri Anak Remaja Kurang Kasih Sayang Orang Tua Saat Kecil

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ketika anak tumbuh menjadi seorang remaja, mereka mungkin bakal memperlihatkan perubahan sifat. Hal ini bisa saja dipengaruhi oleh kasih sayang nan Bunda dan Ayah berikan.

Merasa tidak dicintai ketika tetap kanak-kanak bisa menimbulkan akibat jangka panjang. Anak mungkin merasa kurang percaya pada orang lain hingga mengalami gangguan kesehatan mental.

"Pengalaman mengasuh anak dan masa awal kehidupan memberikan landasan bagi anak untuk merasakan gimana rasanya dicintai dan kondusif dari bumi nan sering membingungkan," ujar psikolog klinis, Carla Marie Manly, PhD dari Santa Rosa, California, menilik dari laman Psych Central.

"Ketika seorang anak diabaikan, ditolak, dianiaya, serta merasa tidak dicintai, mereka condong memperkuat dan memengaruhi semua bagian kehidupan tersebut," sambungnya.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Ketika anak kurang mendapatkan kasih sayang orang tua di masa kecil, ada beragam karakter nan terlihat saat mereka tumbuh menjadi seorang remaja, Bunda.

Ciri anak remaja kurang kasih sayang orang tua saat kecil

Melansir dari beragam sumber, ada beberapa karakter nan terlihat pada remaja ketika mereka kurang mendapatkan kasih sayang saat kecil. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Kecerdasan emosional nan belum berkembang

Otak anak-anak mirip dengan spons, Bunda. Mereka pun menyerap dan memandang apa nan dilakukan oleh kedua orang tuanya.

"Mereka melihat, merasakan, dan memperlihatkan perilaku, sikap, dan daya orang tua. Jika orang tua tidak mencontohkan kepintaran emosional nan sehat, anak-anak mereka tidak bakal mengembangkan kepintaran emosional nan kuat," kata Carla.

2. Gangguan kesadaran diri

Anak-anak sangat berjuntai pada orang tua dan pengasuh mereka untuk mengetahui siapa diri mereka, Bunda. Gangguan kesadaran diri ini biasanya terjadi ketika seorang anak merasa tidak dicintai, tidak diinginkan, ditolak, ditelantarkan, ditinggalkan, hingga dikritik.

"Mengingat anak-anak berjuntai pada orang tua dan pengasuh mereka untuk mengetahui siapa diri mereka, orang tua nan tidak menunjukkan kasih sayang nan tulus dan tanpa syarat kepada anak-anak mereka condong menimbulkan kerugian jangka panjang pada nilai diri anak-anak mereka," jelas Carla.

3. Kurangnya kepercayaan

Masalah kepercayaan adalah akibat umum lain dari kurangnya kasih sayang orang tua pada anak. Anak nan tidak dibesarkan dalam lingkungan nan aman, penuh kasih sayang, penuh hormat, dengan emosi tidak kondusif dan tidak percaya, mereka bakal mengalami tantangan dalam mempercayai diri sendiri dan orang lain sepanjang hidupnya.

"Hal ini menyebabkan seorang anak menciptakan pertahanan nan kuat sehingga mereka tidak bisa untuk mempercayai siapapun," ungkap Carla.

4. Kesulitan menavigasi batasan

Jika anak berasal dari family nan tidak mempunyai pemisah nan sehat, mereka mungkin tidak mempunyai skill untuk menavigasinya ketika mereka menjadi seorang remaja.

Menurut Carla, kesulitan menentukan pemisah ini bisa membikin anak berpotensi mengalami perihal berikut ini:

  • Dimanfaatkan orang lain
  • Mengambil untung dari orang lain
  • Menjaga kewaspadaan untuk melindungi diri
  • Menciptakan halangan terhadap hubungan nan sehat

5. Memilih kawan nan toxic

Anak nan tumbuh di lingkungan nan toxic tentu saja menerima lingkungan nan tidak sehat sebagai perihal nan normal. Mereka mencoba mengatasi dengan merasionalisasi hal-hal nan tidak logis dan mencatat bahwa mereka bisa nyaman dalam situasi serupa di masa depan.

"Anak bakal tumbuh menjadi orang dewasa nan secara tidak sadar mendambakan dinamika masa kanak-kanak nan familier dan tidak nyaman," tutur Carly.

"Anak nan sekarang sudah dewasa tanpa disadari bakal memilih kawan dan pasangan nan tampaknya menyehatkan namun pada akhirnya melanggengkan pola negatif nan disaksikan dan dialami di masa kanak-kanak," sambungnya.

6. Takut pada komitmen

Mengutip dari laman Good To Know, mahir residen dan psikolog pendidikan, Dr. Patricia Britto, mengungkap bahwa anak nan kurang mendapatkan kasih sayang bakal tumbuh dengan menjauhkan diri dari suatu komitmen.

"Orang dewasa nan mungkin mempunyai pengalaman masa mini nan jelek mungkin berjuang untuk mengembangkan kepercayaan pada orang lain dan membentuk hubungan nan dapat dipercaya lantaran pengalaman awal kehidupan mereka nan menantang," jelasnya.

7. Berjuang untuk mencintai diri sendiri

Patricia menjelaskan bahwa anak nan tidak cukup mendapat kasih sayang bakal tumbuh berjuang untuk mencintai dirinya sendiri. Anak bakal merasa mereka tidak layak untuk mendapat belas kasih, penghargaan, hingga pujian.

"Saya rasa tidak ada orang nan berjuang untuk mencintai diri mereka sendiri, tetapi mereka mungkin merasa susah untuk merasa layak mendapatkan belas kasih, pujian, dan penghargaan positif nan mereka berikan kepada orang lain lantaran beragam faktor," ujarnya.

8. Terus mencari validasi

Validasi emosional dari orang tua terutama di masa kanak-kanak condong membangun skill literasi emosional pada anak. Memiliki skill literasi emosi ini bakal membantu seorang anak untuk merasa dihargai dan mendukung perkembangannya.

"Ketika orang dewasa terus-menerus mencari validasi, mungkin mereka mempunyai kebutuhan emosional nan tidak terpenuhi dalam tahap kehidupan mereka saat ini namalain ada aspek kehidupan nan mengenai dengan pengalaman hidup sebelumnya," ucap Patricia.

9. Hiper-mandiri

Tumbuh menjadi anak nan berdikari adalah perihal nan baik. Namun, ketika anak mengalami kemandirian nan berlebihan, bakal menjadi tidak sehat untuk pertumbuhan mentalnya.

Ketika kurang mendapatkan kasih sayang, anak tumbuh menjadi remaja nan mandiri. Mereka bakal menyelesaikan tugas, membikin dan menepati janji, serta menjaga kesehatan dengan style hidup nan aman.

Namun, berdikari nan berlebihan bakal merujuk pada upaya perseorangan untuk melakukan segalanya sendirian sehingga tidak memerlukan support serta support dari orang lain.

"Menjadi terlalu berdikari bisa menjadi perihal nan tidak sehat dan dapat diklasifikasikan sebagai respons trauma dalam beberapa kasus. Orang dewasa mungkin pernah mengalami pengalaman traumatis selama masa kanak-kanak dan memilih untuk menjadi sangat mandiri," jelas Patricia.

Demikian karakter anak remaja ketika kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya saat kecil, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027