ARTICLE AD BOX
Ilustrasi seseorang stress.
KincaiMedia, Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitabnya Nashaihul Ibad memberikan pesan dan saran untuk mengatasi kegundahan hati namalain dalam bahasa modern disebut pikiran stres.
Syekh Nawawi al-Banteni menukil perkataan para hukama, adalah para mahir hikmah namalain makrifat dalam mengatasi stres.
"Tiga perkara nan dapat menghilangkan kegundahan (pikiran stres) adalah zikir (mengingat) Allah SWT, silaturrahim kepada para wali Allah dan memperhatikan perkataan hukama." (Kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi al-Banteni)
Berzikir kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan beragam cara. Misalnya dengan membaca tahlil, hauqalah (La haula wa la quwwata illa billah) dan dengan bermunajat kepada-Nya.
Bermunajat kepada Allah SWT dapat dilakukan dengan langkah membaca angan seperti ini.
"Wahai Dzat nan Maha Penolong setiap orang nan merana, nan menyeru kepada-Nya. Wahai Dzat nan Maha Mengabulkan angan orang nan sengsara. Wahai Dzat nan Maha Bijaksana terhadap setiap orang nan bersalah dan durhaka. Wahai Dzat nan mencukupi setiap orang nan lebih mementingkan-Mu daripada dunianya."
"Aku memohon kepada-Mu untuk dapat mencapai sesuatu nan tidak dapat saya gapai tanpa pertolongan-Mu, dapat menolak sesuatu nan tidak dapat saya tolak melainkan dengan kekuatan-Mu, dan saya memohon kepada-Mu kebaikan nan penuh sejahtera dan kesejahteraan nan penuh kebaikan. Wahai Tuhan nan Maha Pengasih di atas semua nan berbelas kasih."
Dalam kitab Nashaihul Ibad dijelaskan bahwa nan dimaksud para wali Allah adalah para ustadz dan aulia shalihin. Sementara, nan dimaksud perkataan hukama adalah nasihat mereka nan berisi petunjuk untuk mendapatkan kebaikan bumi dan akhirat.