ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Cara mengetahui corak kaki bayi nan normal sangat krusial untuk diketahui orang tua, dengan tujuan untuk memantau tumbuh kembang Si Kecil. Kenali tanda-tanda nan perlu ditindaklanjuti, Bunda.
Dikutip dari Better Health, kaki adalah struktur kompleks nan terdiri dari 26 tulang dan 35 sendi, nan disatukan dan disokong oleh ligamen. Telapak kaki bayi dilapisi lemak dan sangat fleksibel.
Sebagian besar anak mulai melangkah antara usia 8 dan 18 bulan. Sebagian besar balita berkaki datar saat pertama kali berjalan, namalain condong memutar kaki ke dalam, lantaran kekuatan otot dan kekakuan ligamen perlu mengimbangi perkembangan lainnya.
Kondisi telapak kaki datar nyaris selalu membaik seiring perkembangan tulang dan penguatan kaki.
Tanda-tanda corak kaki bayi normal
Selain tumbuh kembang secara perilaku dan kognitif, serangkaian tonggak perkembangan lain nan juga perlu dipahami orang tua adalah tentang pertumbuhan tungkai bawah anak.
Berikut beberapa tanda-tanda corak kaki bayi normal dan titik perkembangan tungkai bawah nan dapat dipantau:
Usia 2 bulan
Pada usia 2 bulan, aktivitas kaki bayi secara berangsur jadi tidak terlalu sering tersentak-sentak. Dengan kata lain, pergerakannya jadi lebih halus.
Usia 4 bulan
Sekitar usia 4 bulan, bayi mungkin mulai senang menekan kakinya ke bangku namalain pangkuan Bunda saat tubuhnya sedang diangkat.
Usia 6 bulan
Kemudian pada usia 6 bulan, bayi bakal mulai membebani kakinya, silam mungkin melompat ke atas dan ke bawah. Beberapa aktivitas merangkak pada kaki mungkin juga dimulai pada tahap ini.
Usia 9 bulan
Sebagian besar bayi berumur 9 bulan sudah mulai senang berlatih merangkak, duduk tanpa dukungan, dan berdiri sembari berpegangan pada sesuatu.
Menjelang ulang tahun pertama bayi, dia kemungkinan bakal dapat berdiri di dekat perabotan dan mulai bergerak lincah di sekitarnya.
Cara mengetahui corak kaki bayi nan normal
Untuk mengetahui corak kaki bayi normal namalain tidak, Bunda perlu mengawasi apakah kaki Si Kecil mempunyai ketidakseimbangan dalam melangkah namalain bergerak.
Misalnya, satu kaki lebih sering masuk namalain keluar daripada nan lain. Bisa juga diperhatikan saat satu kaki lebih sering masuk namalain keluar seiring waktu.
Tanda-tanda lain adanya masalah kaki pada bayi dan anak nan juga perlu dipantau, termasuk seperti:
- Anak tidak bisa melangkah sendiri pada usia 18 bulan, namalain mereka sering tersandung namalain jatuh
- Anak tidak mau bertumpu pada satu kaki, namalain style melangkah mereka tidak simetris
- Anak mengalami nyeri pinggul namalain lutut, terutama setelah berlari-lari
- Anak tetap melangkah dengan jinjit pada usia 3 tahun
- Sepatu anak tidak aus secara merata
- Anak mengalami ruam kulit, benjolan, namalain gumpalan pada kaki
Bunda juga sebaiknya melakukan konsultasi ke master jika anak bisa melangkah dengan baik, tetapi kemudian mulai menunjukkan perubahan. Misalnya seperti pincang, melangkah terhuyung-huyung, namalain justru jadi menolak untuk berjalan. Masalah kesehatan nan bisa terjadi pada kaki bayi di antaranya:
1. Metatarsus adductus
Dikutip dari Healthy Children, metatarsus adductus adalah lengkungan di bagian tengah kaki nan terjadi saat kaki terlipat ke dalam. Seberapa bengkoknya kaki tidak terlalu krusial dibandingkan apakah kaki tersebut elastis dan dapat diluruskan jika master mendorongnya dengan lembut ke posisi 'normal' saat memeriksa.
Anak-anak dengan clubfoot namalain kaki pengkor mempunyai metatarsus adductus, tetapi kakinya kaku dan mempunyai perbedaan lain seperti lengkungan nan tinggi.
Kaki pengkor dapat terjadi pada satu namalain kedua kaki. Kondisi ini sering kali didiagnosis sebelum lahir melalui USG prenatal.
Jika tidak, kondisi tersebut mudah diketahui saat lahir sebagai kaki nan tertekuk ke dalam nan tidak dapat begitu saja ditempatkan pada posisi normal.
3. Calcaneovalgus
Calcaneovalgus kurang lebih merupakan kebalikan dari metatarsus adductus, adalah ketika kaki seakan terdorong ke atas dan keluar. Saat bayi lahir, mungkin susah untuk mengarahkan kaki ke bawah sepenuhnya, tetapi ini membaik tanpa pengobatan selama beberapa bulan.
Tidak diketahui apakah peregangan membantu, tetapi mungkin juga tidak sakit. Jadi, banyak master menyarankan untuk melakukan peregangan saat menyusui namalain mengganti popok.
4. Congenital vertical talus
Anak-anak dengan talus vertikal bawaan juga mempunyai kaki nan bengkok ke atas dan ke luar. Mirip dengan kaki pengkor, anak-anak dengan talus vertikal bawaan mempunyai kaki nan kaku dan tidak dapat diperbaiki. Kondisi ini diobati dengan pembedahan dan gips.
Cara merawat kaki bayi
Ada banyak perihal nan dapat Bunda lakukan untuk membantu menjaga kondisi kaki bayi tetap baik seperti dilansir beragam sumber:
1. Biarkan bayi menggerakkan kakinya dengan bebas
Bayi mengembangkan otot-otot krusial dengan menendang dan menggeliat. Hal ini berfaedah kaki mereka kudu mempunyai banyak kesempatan untuk bergerak bebas dan aktif. Pastikan aktivitas kaki mereka tidak tersendat oleh sprei, sepatu, dan penutup kaki lainnya.
2. Jaga kebersihan kaki
Cuci kaki anak setiap hari dengan sabun dan air. Pastikan untuk mengeringkan kaki bayi dengan baik, terutama di sela-sela jari kakinya. Ini bakal menjaga kulit bayi agar tidak basah dan mencegah infeksi.
Saat membersihkan kaki anak, perhatikan adanya luka, bengkak, benjolan keras dan datar, serta kuku kaki tumbuh ke dalam.
3. Tidak perlu terlalu sering pakai dasar kaki
Saat bayi sudah mulai merangkak dan berjalan, biarkan mereka melakukannya tanpa dasar kaki. Hal ini krusial untuk membantu kaki dan jari-jari kakinya berkembang secara normal.
Saat cuaca dingin, Bunda dapat mengenakan dasar kaki pada kaki bayi agar tetap hangat, seperti kaus kaki. Pakaikan sepatu hanya saat bepergian.
4. Cek ukuran kaus kaki dan sepatu
Penting untuk secara teratur memeriksa apakah kaus kaki dan sepatu bayi ukurannya sudah pas. Hal ini lantaran bayi tumbuh sangat cepat. Penggunaan sepatu nan lenggang perlu dihindari lantaran dapat menghalang pergerakan kaki.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)