Cara Mendebat Kaum Ekstremis

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA -- Tiga orang Khawarij menghadapi seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdullah bin Abbas. Ketiganya mewakili ribuan rekannya nan mempunyai mengerti esktrem dalam beragama.

Salah satu perihal nan mereka soroti adalah Ali bin Abi Thalib. Walaupun pernah memihak mati-matian suami Fathimah binti Rasulullah SAW itu, mereka justru akhirnya berbelot dan menjadi penentang.

Itu setelah Ali berdiskusi (tahkim) dengan kubu Mu'awiyah bin Abi Sufyan selepas Perang Shiffin. “Wahai kalian," kata Ibnu Abbas, "sampaikan kepadaku argumen kebencian kalian kepada menantu Rasul SAW beserta sahabat Muhajirin dan Anshar!"

Ibnu Abbas juga mengingatkan mereka bahwa Alquran pertama-tama turun kepada kaum Muhajirin dan Anshar, bukan golongan nan belakangan berislam seperti orang-orang Khawarij. "Bahkan, tidak ada seorang sahabat Nabi pun nan berdampingan dengan kalian kini,” ucap dia.

“Kami punya tiga alasan,” kata pendebat dari kaum Khawarij.

Pertama, lanjut dia, Ali telah menjadikan manusia sebagai hakim—yakni dalam momen tahkim. Padahal, Allah berfirman dalam surah Yusuf ayat 40, nan artinya, “Keputusan itu hanyalah milik Allah.”

Kedua, Ali telah memerangi musuh, adalah kubu ‘Aisyah binti Abu Bakar, dalam Perang Unta. Namun, setelah menang, Ali tidak mengambil kekayaan rampasan. Mereka mengecap, jika ‘Aisyah adalah Mukmin, tentu haram bagi orang Islam bertempur terhadapnya.

Ketiga, Ali telah menghapus julukan amirul mu`minin dari dirinya. Khawarij menganggap, sejak itu ayahanda Hasan dan Husain tersebut menjadi amirul kaafiriin.

Ibnu Abbas silam menjawab ketiga argumentasi orang-orang ekstremis tersebut sebagai berikut.

Pertama, Allah telah menyerahkan sebagian hukum-Nya kepada keputusan manusia. Misal, dalam perihal tebusan atas hewan nan dibunuh seorang jamaah saat ihram. Keterangan tentang ini ada pada surah al-Maidah ayat 95. “Barangsiapa di antara Anda membunuhnya (hewan) dengan sengaja, maka dendanya adalah mengganti dengan hewan ternak nan sepadan dengan buruan nan dibunuhnya, menurut putusan dua orang nan setara di antara kamu.”

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027