ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Setelah menyelesaikan Shalat Dhuha, baik dua rakaat maupun lebih, kita dianjurkan untuk melantunkan referensi istigfar sebelum memanjatkan angan kepada Allah SWT. Membaca istigfar setelah Shalat Dhuha mempunyai keistimewaan tersendiri, sebagaimana nan telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Adapun referensi istigfar nan dianjurkan setelah Shalat Dhuha adalah:
اللهم اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Allahummaghfirli wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rohim
Artinya; Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun.
Dengan membaca istigfar ini, seorang hamba mengakui bahwa hanya Allah nan dapat mengampuni dosa dan menerima taubat dengan Rahmat Allah nan luas.
Bacaan istigfar ini tidak hanya sekadar permohonan ampun, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mencontohkan bahwa setelah Shalat Dhuha, beliau membaca istigfar ini sebanyak 100 kali.
Anjuran ini berasas sabda nan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Sayidah Aisyah RA. Dalam sabda tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan Shalat Dhuha, kemudian beliau membaca istigfar ini hingga 100 kali.
Dalam sabda riwayat Imam Bukhari dari Sayidah Aisyah, dia berkata;
صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم الضحى، ثم قال: اللهم اغفر لي، وتب علي، إنك أنت التواب الرحيم حتى قالها مائة مرة
“Rasulullah saw melaksanakan salat Duha, kemudian beliau mengucapkan; ‘Allohummaghfirli wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rohimu.’ Beliau mengucapkan kalimat tersebut hingga 100x.
Amalan membaca istigfar setelah Shalat Dhuha memberikan banyak kegunaan bagi seorang Muslim. Selain mendapatkan pembebasan dari Allah, istigfar juga menjadi jalan untuk memperoleh ketenangan hati, kemudahan dalam urusan hidup, serta keberkahan dalam rezeki. Rasulullah SAW sendiri adalah sosok nan maksum (terjaga dari dosa), namun beliau tetap memperbanyak istigfar sebagai corak keteladanan bagi umatnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali manusia tidak menyadari dosa-dosa mini nan dilakukan, baik disengaja maupun tidak. Oleh lantaran itu, memperbanyak istigfar setelah Shalat Dhuha menjadi kebiasaan nan baik agar Allah SWT senantiasa mengampuni kesalahan dan menerima taubat kita. Istigfar juga menjadi corak pengakuan bahwa manusia memerlukan rahmat dan kasih sayang Allah dalam setiap aspek kehidupannya.
Keutamaan istigfar tidak hanya terbatas pada permohonan ampun, tetapi juga menjadi sarana untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan pertolongan dari Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah menjanjikan bahwa orang-orang nan senantiasa beristigfar bakal diberikan kelapangan rezeki dan kemudahan dalam segala urusan.
Oleh lantaran itu, membaca istigfar setelah Shalat Dhuha merupakan salah satu langkah untuk mengamalkan aliran Rasulullah SAW dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan.
Untuk mengamalkan istigfar ini secara istiqamah, seorang Muslim bisa membacanya perlahan dengan penuh penghayatan setelah menyelesaikan Shalat Dhuha. Jika tidak bisa mencapai 100 kali dalam satu waktu, maka bisa dilakukan dengan jumlah nan lebih sedikit sesuai dengan kemampuan. nan terpenting adalah melakukannya dengan hati nan tulus dan penuh kesadaran bakal kebutuhan terhadap pembebasan Allah.
Dengan menjadikan istigfar sebagai bagian dari rutinitas setelah Shalat Dhuha, seorang Muslim dapat merasakan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam hidupnya. Rasulullah SAW telah memberikan contoh terbaik dalam berakidah dan berdoa, sehingga mengikuti sunnah beliau dalam membaca istigfar setelah Shalat Dhuha menjadi ibadah nan penuh manfaat.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk istiqamah dalam berakidah dan senantiasa mendapatkan pembebasan serta rahmat dari Allah SWT.