ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pola makan vegan untuk ibu mengandung sering diperdebatkan apakah betul-betul kondusif namalain tidak. Beberapa orang percaya bahwa diet berbasis tanaman dapat menyediakan semua kebutuhan gizi untuk ibu hamil.
Pola makan vegan adalah menghindari produk hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu. Pola makan vegan berfokus pada makanan nabati seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan legum.
Mengutip laman Web MD, diet vegan telah terbukti menawarkan sejumlah kegunaan kesehatan. Secara umum, diet berbasis tanaman dikaitkan dengan akibat lebih rendah terhadap penyakit jantung, obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Mengonsumsi beragam macam tanaman dan menghindari tingkat lemak jenuh dan kolesterol nan tinggi yang banyak ditemukan dalam produk hewani baik untuk kesehatan. Tapi, apakah itu pola makan vegan baik untuk hamil?
Pola makan vegan untuk ibu hamil
Pola makan vegan untuk ibu mengandung sebenarnya kondusif dilakukan dengan catatan direncanakan dengan baik. Menjalankan diet kehamilan nan seimbang dan konsentrasi dengan nutrisi nan masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, diet nan mengandung banyak buah dan sayuran dapat membantu melindungi dari beberapa komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia (tekanan darah tinggi) dan glukosuria gestasional.
Diet berbasis tanaman selama kehamilan juga dapat mengurangi akibat bayi terhadap beberapa penyakit anak-anak seperti asma, eksim, diabetes, dan apalagi beberapa jenis kanker.
Manfaat pola makan vegan untuk ibu hamil
Diet vegan untuk ibu mengandung dapat memberikan kegunaan buat Bunda dan janin di dalam kandung. Berikut beberapa manfaatnya di antaranya:
1. Mengurangi akibat preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan nan serius nan mengenai dengan tekanan hipertensi dan kerusakan organ. Sebuah tinjauan terhadap catatan medis 775 ibu vegan nan peduli dengan kesehatan menerima perawatan prenatal nan baik dan melengkapi pola makan mereka dengan vitamin menemukan bahwa hanya satu nan mengalami preeklamsia.
Preeklamsia sering dikaitkan dengan penambahan berat badan nan sigap dan makanan nan tinggi lemak jenuh. Diet vegan nan sehat dapat melindungi dari perkembangan preeklamsia.
2. Mengurangi akibat glukosuria gestasional
Diet vegan nan tinggi serat termasuk buah, sayuran, dan biji-bijian utuh dan rendah lemak jenuh dapat mengurangi akibat penambahan berat badan berlebihan dan glukosuria gestasional.
Jika Bunda menderita glukosuria gestasional, diet vegan dapat mengurangi kemungkinan Bunda menjalani operasi caesar. Diet ini juga dapat mengurangi kebutuhan insulin.
3. Mengurangi akibat bayi lahir abnormal tabung saraf dan tumor otak
Manfaat ketiga mengurangi akibat bayi lahir abnormal tabung saraf dan tumor otak. Cacat tabung saraf dan tumor otak merupakan kelainan bawaan pada otak, tulang belakang, namalain sumsum tulang belakang, telah dikaitkan dengan asupan nitrat nan tinggi selama kehamilan.
Karena daging nan diawetkan dan ikan asap adalah sumber utama nitrat dalam kebanyakan diet, diet vegan dapat mengurangi akibat ini.
Risiko ancaman pola makan vegan untuk ibu hamil
Meski diet vegan untuk ibu mengandung kondusif tapi tetap ada akibat rawan untuk ibu mengandung jika tidak direncanakan dengan baik.
Jika tidak, diet vegan ibu mengandung memungkinkan kekurangan nutrisi krusial seperti protein, vitamin B12, vitamin D, kalsium, DHA, dan unsur besi. Kekurangan nutrisi tersebut dapat meningkatkan akibat bayi Bunda lahir dengan berat rendah namalain abnormal lahir.
Asupan nutrisi krusial untuk ibu mengandung nan vegetarian
Asupan nutrisi pola diet vegan untuk ibu mengandung kudu tercukupi sebagai berikut:
1. Vitamin B12
Ini tidak ditemukan dalam sebagian besar makanan nabati, jadi pastikan untuk mengonsumsinya dalam corak suplemen. Vitamin B12 terdapat dalam semua suplemen prenatal standar.
2. Zat besi
Sumber unsur besi berbasis tanaman meliputi makanan seperti kacang-kacangan, sayuran hijau gelap, buah kering, kacang, dan biji-bijian. Bunda mungkin tetap perlu mengonsumsi suplemen, terutama pada paruh kedua kehamilan.
3. Nutrisi seperti seng dan yodium
Nutrisi seperti seng dan yodium dapat Bunda temukan dalam beberapa sayuran dan suplemen prenatal.
4. Kalsium
Tanaman nan kaya kalsium meliputi bayam, daun collard, dan kale.
5. Lemak Omega-3
Ibu mengandung juga kudu memenuhi kebutuhan lemak omega 3. Lemak sehat ini dapat ditemukan dalam makanan seperti kenari, biji chia, dan edamame.
6. Protein
Ibu mengandung memerlukan sekitar 70 gram protein per hari pada trimester kedua dan ketiga. Oleh lantaran itu, Bunda memerlukan makanan nabati nan kaya protein meliputi kacang-kacangan, tahu, biji-bijian utuh, dan sayuran agar protein tercukupi.
7. Vitamin D
Jika Bunda tidak mendapatkan cukup Vitamin D dari sinar matahari, mungkin bisa didapatkan dari mengonsumsi suplemen.
Tips untuk diet vegan nan sehat
Pastikan diet vegan untuk ibu mengandung sehat dan memenuhi semua kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
- Makan beragam makanan. Pastikan sebagian besar makanan nan Anda konsumsi minim diproses. Sertakan beragam sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh.
- Batasi lemak nabati. Pilih lemak nabati dengan hati-hati, pastikan Anda mendapatkan banyak lemak omega-3. Batasi lemak trans dan minyak tropis seperti minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak inti sawit.
- Cukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D. Konsumsi banyak tanaman nan kaya kalsium. Tidak ada diet nan dapat menyediakan vitamin D, jadi pastikan kadar vitamin D Anda cukup.
- Suplemen Vitamin B12. Vitamin B12 terutama berasal dari sumber hewani, Bunda perlu mengonsumsinya secara teratur dalam corak suplemen.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)