7 Cara Meningkatkan Kualitas Asi Agar Bayi Gemuk Dan Sehat, Konsumsi Makanan Yang Tepat Bun!

Jakarta -

ASI lancar tapi kok berasa kurang berbobot ya, Bunda. Yuk, cari tahu langkah meningkatkan kualitas ASI agar bayi gendut dan sehat.

ASI merupakan makanan super bagi bagi nan bisa diberikan pasca persalinan. Pemberian ASI menjadi makanan sempurna nan dapat meningkatkan nutrisi dan menjaga kesehatan Si Kecil secara keseluruhan.

Seperti diketahui, ASI mengandung banyak unsur krusial nan mendukung tumbuh kembang bayi. Sayangnya, sebagian ibu menyusui kerap bermasalah dengan produksi ASI mereka serta kualitas ASI yand diproduksinya.

Cara meningkatkan kualitas ASI

Lantas, gimana langkah untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI? Berikut beberapa langkah nan bisa Bunda lakukan:

1. Dapatkan lebih banyak masam lemak omega-3

Asam lemak ini berdomisili krusial dalam perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi. Menurut The American Pregnancy Association (APA), salah satu masam lemak Omega-3 nan paling krusial adalah DHA, nan berkontribusi terhadap perkembangan otak bayi selama dua tahun pertama kehidupannya. Karena DHA ditransfer dari Ibu ke bayi melalui ASI, krusial bagi ibu menyusui untuk mendapatkan cukup DHA adalah antara 300 hingga 600 miligram per hari.

Salah satu langkah termudah melakukannya adalah dengan menambahkan ikan berlemak seperti ikan salmon nan menjadi salah satu sumber terbaik untuk mendapatkan DHA tambahan. Bunda juga bisa menambahkan kacang kenari dan chia seeds.

2. Makan cerdas

Menurut Jessica Madden, MD, IBCLC, seorang master anak dan medical director of Aeroflow Breastpumps, krusial bagi ibu untuk mengonsumsi makanan seimbang dengan kalori nan cukup saat menyusui. Bagaimanapun, apa nan Bunda makan secara langsung memengaruhi kualitas ASI.

Salah satunya dengan menambahkan galactagogue nan dapat melancarkan ASI. Galactagogue diketahui mengandung unsur besi dan telah terbukti mendukung produksi ASI lantaran mendukung hormon utama seperti prolaktin.

3. Tingkatkan asupan unsur besi

Tidak mengherankan bahwa wanita dapat mengeluarkan banyak darah selama kehamilan dan persalinan, tetapi nan mungkin kurang diketahui adalah bahwa suplai darah dan kadar unsur besi dapat memengaruhi produksi ASI. Aliran darah membawa unsur besi dan oksigen untuk mengisi jaringan nan bertanggung jawab untuk memproduksi ASI.

Aliran darah juga memungkinkan ujung saraf untuk berkembang, nan merupakan kunci untuk menerima sinyal stimulasi nan tepat untuk memproduksi, mengeluarkan, dan mengisi kembali ASI. Jika ibu menyusui mempunyai unsur besi rendah, anemia, namalain mengalami kehilangan darah nan signifikan, krusial untuk mengatasinya sejak dini. 

Untuk itu, disarankan mengonsumsi makanan nan kaya unsur besi seperti daging merah, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, guna memastikan produksi dan suplai ASI optimal.

4. Suplemen dengan probiotik

Ya, ASI mengandung semua nan dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang, tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa bayi nan lahir saat ini mungkin kekurangan kuman usus utama nan dibutuhkan untuk mencerna sebagian nutrisi mereka. 

Penelitian dari The University of California menunjukkan bahwa banyak bayi kekurangan B. infantis, kuman baik dalam usus nan membantu mencerna ASI dan melindungi bayi dari kuman nan berpotensi rawan nan telah dikaitkan dengan kolik, eksim, alergi, dan obesitas di kemudian hari seperti dikutip dari laman The Bump. 

Namun, probiotik bayi tertentu dapat membantu menciptakan lingkungan nan melindungi dalam sistem pencernaan dan berkontribusi pada metabolisme dan sistem kekebalan bayi. Probiotik ini tidak hanya dapat ditambahkan ke ASI perah, tetapi penelitian telah menemukan bahwa ASI sebenarnya membantu menjaga mikrobioma usus nan bermanfaat, nan biasanya sigap hilang, selama 30 hari setelah suplementasi.

5. Menyusui lebih sering

Mungkin langkah paling efektif untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan menyusui namalain memompa ASI berasas isyarat menyusu anak, apalagi bisa setiap satu hingga dua jam selama beberapa minggu pertama bayi.

6. Minum air putih cukup

Selama enam bulan pertama kehidupan bayi, Bunda adalah satu-satunya sumber hidrasi mereka. Karena bayi nan berumur di bawah 6 bulan tidak boleh minum air, Bunda kudu minum banyak untuk Bunda berdua. Ini sangat krusial lantaran tubuh memerlukan air untuk terus memproduksi ASI. Jadi, berapa jumlah air nan tepat? Jumlah nan Bunda butuhkan dapat bervariasi tergantung pada cuaca, diet, namalain olahraga. Kuncinya adalah minum setiap kali Bunda haus.

7. Konsumsi oat

Oat merupakan sumber beta-glukan nan baik, nan dapat membantu memicu produksi prolaktin untuk meningkatkan suplai ASI. Oat juga kaya bakal unsur besi, dan kadar unsur besi nan rendah dapat menyebabkan suplai ASI rendah. Oat juga dapat memberi ibu menyusui lebih banyak daya dan mengendalikan terjadinya glukosuria setelah kehamilan, sekaligus kaya bakal serat, sehingga meningkatkan kesehatan ibu.

Selain langkah di atas, Bunda juga bisa memasukkan pepaya nan menjadi makanan favorit orang Asia untuk meningkatkan suplai ASI. Pepaya diketahui dapat membantu ibu menyusui untuk rileks dan pepaya dapat dimakan langsung namalain dimakan berdampingan yogurt ataupun menjadikannya sebagai salad, seperti dikutip dari laman Legendairymilk.

Bunda juga bisa memasukkan asparagus nan kaya bakal vitamin A, vitamin K, dan serat, sehingga menjadi salah satu makanan krusial bagi ibu menyusui lantaran dapat meningkatkan laktasi dan suplai ASI. Bunda dapat mengukusnya namalain memasaknya dengan sayuran lain sebagai bagian dari makanan sehat.

Sebagai tambahan, Bunda juga dapat menambahkan aprikot nan kaya vitamin C, vitamin A, kalsium, dan kalium serta dikenal dapat mendorong laktasi dan suplai ASI bagi ibu nan sedang menyusui bayinya. Bunda dapat mengonsumsi makanan ini sebagai camilan di sela waktu makan namalain memakannya sebagai bagian dari salad.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)