5 Masalah Gizi Pada Bayi Yang Sering Terjadi Dan Cara Mengatasinya

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Gizi seimbang dan nutrisi pada bayi perlu diperhatikan dengan baik, Bunda. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Masalah gizi pada bayi sendiri adalah salah satu rumor kesehatan nan tetap menjadi perhatian banyak pihak. Pada usia ini, perkembangan corak dan mental bayi berjuntai pada asupan gizi nan tepat lantaran tubuh mereka sedang mengalami pertumbuhan dengan cepat.

Ketika bayi mengalami masalah gizi namalain mendapatkan gizi nan tidak seimbang, mereka mungkin bakal mengalami akibat pada kesehatan jangka panjang baik dalam segi fisik, kognitif, maupun emosional.

Masalah gizi pada bayi dan langkah mengatasinya

Dilansir beragam sumber, ada beberapa masalah gizi nan bisa terjadi pada bayi. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya komplit dengan langkah mengatasinya:

1. Bayi lahir rendah

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah istilah medis untuk bayi nan beratnya kurang dari 2.500 gram saat lahir. Dikutip dari laman Very Well Family, bayi dilahirkan mini lantaran dua argumen utama: bayi itu lahir prematur namalain lahir tepat waktu tetapi tidak tumbuh cukup selama kehamilan.

Menilik dari situs resmi ayosehat.kemkes.go.id, perawat namalain master kandungan nan menangani persalinan kudu segera menunjukkan Bunda jika bayi terindikasi BBLR. Bukan tanpa alasan, dibutuhkan serangkaian langkah tepat untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil hingga berat badannya normal.

Cara mengatasi:

Sebuah penelitian di tahun 2008 menjelaskan bahwa kandas tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh berat lahir, usia gestasi saat dilahirkan, serta pengetahuan Bunda dalam pemberian nutrisi BBLR. Karena itu, Bunda dan Ayah perlu terus mencari info dalam pemberian nutrisi BBLR ini.

Pastikan info ini didapatkan dari sumber nan terpercaya dan mahir di bidangnya. Dengan begitu, akibat stunting di masa mendatang pada bayi pun bakal menurun.

Tidak hanya itu, pemberian ASI nan tepat pada BBLR juga sangat berpengaruh pada perkembangan bayi. Pemberian ASI bakal memberikan peningkatan berat badan 20 gram per hari, peningkatan lingkar kepala 0,005 cm per hari, dan peningkatan panjang badan 0,006 cm per hari.

2. Stunting

Stunting merupakan persoalan gizi kronis nan didefinisikan sebagai tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting dapat terjadi mulai janin tetap dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berumur dua tahun.

Stunting turut dipengaruhi oleh gizi nan didapatkan anak sejak mereka bayi. Misalnya tidak diberikannya ASI hingga proses penyapihan nan terlalu dini.

"Nutrisi nan diperoleh sejak bayi lahir sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya, termasuk akibat terjadinya stunting. Tidak terlaksananya inisiasi menyusu awal (IMD), gagalnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, dan proses penyapihan awal dapat menjadi salah satu aspek terjadinya stunting," ujar Dokter Spesialis Anak di RS Kenak Medika Gianyar Bali, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Cara mengatasi:

Anak nan sudah dipastikan mengalami stunting memang bisa diberikan susu Pangan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) atas indikasi dan resep dokter. Jadi pemberiannya tidak boleh sembarangan.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), PKMK bisa dikatakan sebagai obat terapi stunting. Meski begitu, jika anak menolaknya, master mungkin bakal memasang selang di hidung untuk memasukkan nutrisi ke lambung anak.

"Susu PKMK tinggi kalori memang dianggap sebagai terapi, tapi syaratnya kudu atas indikasi, resep dari master mahir anak dan pengawasan dokter. Ini diperlakukan setidaknya sama seperti obat," kata master Meta dalam Live IG HaiBunda, beberapa waktu lalu.

3. Gizi buruk

Ilustrasi Kaki Bayi Baru Lahir Terlihat Bengkok, Ini Alasannya BunIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/monkeybusinessimages

Mirip dengan stunting, gizi jelek juga menandakan anak mempunyai masalah pada pertumbuhannya, Bunda. Dikutip dari situs resmi gizi.kemenkes.go.id, gizi jelek adalah kekurangan gizi nan terjadi dalam jangka pendek lantaran kurangnya asupan makanan bergizi dan sering sakit.

Proses terjadinya gizi jelek pada bayi di bawah 6 bulan bisa dialami sejak dalam kandungan. Karena itu, pencegahan gizi jelek bisa dimulai sejak masa kehamilan hingga menyusui.

Ketika mengalami gizi buruk, badan bayi bakal terlihat lebih kurus. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami pembengkakan pada kedua punggung kaki dan tidak segera kembali jika ditekan.

Cara mengatasi:

Penanganan gizi jelek pada bayi bisa meliputi hal-hal berikut ini seperti dikutip dari laman NHS:

  • Pemberian vitamin dan mineral sesuai dengan rekomendasi dokter
  • Pengobatan untuk kondisi media nan mendasari dan menyebabkan gizi buruk
  • Memantau pengobatan secara teratur
  • Melakukan pengukuran berat dan tinggi badan di pusat jasa kesehatan berdampingan ahli

4. Weight faltering

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, weight faltering merupakan istilah nan kerap digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan nan lebih lambat dari nan diharapkan pada anak. Hal ini sangat umum terjadi dan bisa diobati.

Weight faltering disebabkan oleh beberapa aspek seperti bayi lahir prematur, kekurangan gizi dan nutrisi pada Ibu mengandung dan bayi, proses menyusui nan tidak efektif. hingga bayi menolak namalain susah makan.

Biasanya, bayi nan mengalami kondisi ini mempunyai berat badan nan tidak bertambah sesuai standar usia bayi setiap bulannya. Mereka juga mempunyai ukuran corak nan lebih pendek dan kecil, serta adanya penurunan berat badan nan signifikan.

Cara mengatasi:

Bayi nan mengalami weight faltering namalain kandas tumbuh perlu segera diberikan penanganan nan tepat. Secara garis besar, pemberian makanan dengan asupan gizi dan nutrisi nan cukup menjadi kunci utama untuk mengembalikan berat badan bayi ke nomor nan sesuai standar.

Bunda bisa terus memantau kondisi anak dengan memanfaatkan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Selain itu, lakukan juga beberapa perihal sebagai berikut:

  • Pemberian suplemen makanan dengan pedoman mahir gizi
  • Hindari pemberian makan berlebihan pada bayi nan kurang gizi lantaran bisa menyebabkan diare
  • Berikan ASI secara teratur
  • Lakukan konsultasi dengan master anak maupun mahir gizi

5. Kelebihan gizi

Kelebihan gizi namalain obesitas juga merupakan salah satu masalah gizi nan bisa dialami oleh bayi. Hal ini turut diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Hans Natanael SpA, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT.

"Benar (penyakit nutrisi). Permasalahan malnutrisi pada anak bukan saja berasosiasi dengan kurang gizi, melainkan juga pada kelebihan gizi. Dalam perihal ini, seorang anak nan obesitas juga dapat dikategorikan terkena penyakit malnutrisi," ujar Hans ketika diwawancara HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, SpA, mengungkap obesitas secara primer memang merupakan penyakit malnutrisi. Lebih dari 90 persen penyebabnya lantaran kelebihan nutrisi dan kurang dari 10 persen adalah obesitas sekunder namalain lantaran aspek nan berangkaian dengan hormon hingga genetik.

"Obesitas nan terjadi secara primer termasuk malnutrisi, lantaran overnutrisi itu lebih dari 90 persen. Bisa juga obesitas sekunder lantaran aspek endogen, seperti masalah hormon, sindrom, dan genetik nan kurang dari 10 persen," ungkap master nan berkawan disapa Wiwin ini, pada HaiBunda.

Cara mengatasi:

Ada beberapa perihal nan perlu Bunda lakukan untuk mengatasi obesitas pada bayi. Berikut ini deretannya seperti dikutip dari laman Royal College of Pediatrics and Children Health:

  • Tetap berikan ASI pada Si Kecil
  • Ingat pemberian makan nan responsif
  • Pahami isyarat menyusui pada bayi
  • Pahami dan pelajari sketsa pertumbuhan bayi
  • Tetap mulai MPASI di usia 6 bulan
  • Hindari pemberian makanan manis dan camilan tidak sehat
  • Konsultasikan ke master tentang pengobatan lebih lanjut agar Si Kecil mendapatkan penanganan nan sesuai

Demikian info tentang masalah gizi pada bayi, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027