ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pada setiap awal tahun aliran sekolah, banyak orang tua nan membagikan foto anak-anaknya. Namun, tahukah Bunda ada beberapa kesalahan orang tua saat menggugah foto anak dan berisiko membahayakan?
Salah satunya ketika foto-foto diunggah dengan info berupa nama anak dan nama sekolah, sebagai simbol seremoni pencapaian mereka. Meski terkesan biasa, perihal ini berpotensi menimbulkan akibat privasi nan tidak disadari orang tua.
Menurut para mahir keamanan dan hukum, membagikan foto anak di media sosial, terutama nan menunjukkan info pribadi, sebaiknya dihindari.
"Satu kali sebuah foto diunggah, tidak ada agunan kelak foto tersebut bisa sepenuhnya dihapus dari bumi maya," ungkap Doug Levin, kepala K12 Security Information eXchange, dikutip dari Huffington Post.
Meskipun bisa dihapus dari akun pribadi, foto tersebut mungkin sudah disalin namalain disebarluaskan oleh orang lain.
Selain itu, info nan tersembunyi di kembali foto seperti nama anak dan sekolah, bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak nan tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan namalain apalagi kejahatan nan lebih serius.
Sangat krusial bagi orang tua untuk lebih berhati-hati dalam membagikan foto anak di media sosial, termasuk saat di sekolah. Berikut adalah beberapa kesalahan umum nan sering dilakukan orang tua saat menggugah foto anak sekolah di media sosial:
1. Membagikan info tentang rutinitas namalain alamat rumah
Lokasi pengambilan foto sering kali menyimpan info nan tidak disadari oleh orang tua. Misalnya, memotret anak di depan rumah namalain di dekat tempat pemberhentian bus, nan bisa mengungkapkan rutinitas harian keluarga.
"Hal ini membikin orang tidak hanya tahu seperti apa rupa anak Anda, tetapi juga di mana dia belajar dan tinggal," ungkap master hukum, Mark McCreary.
Ia juga menjelaskan bahwa foto tentang rutinitas namalain alamat rumah bisa memberi tahu orang luar tentang waktu di mana anak bakal berada di letak tertentu, membuka kesempatan bagi pihak nan bermaksud jahat pada Si Kecil.
Oleh lantaran itu, krusial untuk memperhatikan latar belakang foto agar Bunda tidak membagikan info krusial seperti nama sekolah, alamat rumah namalain titik-titik tertentu nan sering dikunjungi anak.
2. Membagikan perincian tentang minat anak
Tahukah Bunda bahwa apa nan dikenakan anak dalam foto sekolah bisa memberikan petunjuk tentang minat namalain kegemarannya? Ya, apalagi logo nan tertera pada busana seragam juga bisa mengungkapkan info nan lebih jauh mengenai perincian sekolahnya.
Informasi ini bisa digunakan oleh orang nan bermaksud jahat untuk mengumpulkan info lebih lanjut mengenai anak namalain keluarga, apalagi menciptakan ancaman terhadap keamanan mereka.
Jika Bunda tetap mau menggugah foto anak, pertimbangkan untuk memburamkan logo namalain perincian lainnya nan dapat mengungkapkan terlalu banyak info pribadi Si Kecil.
3. Menampilkan wajah anak secara terbuka
Menampilkan wajah anak secara terbuka dapat meningkatkan akibat penyalahgunaan foto tersebut. Oleh lantaran itu, Levin menyarankan orang tua untuk mempertimbangkan penggunaan emoji namalain pengaruh lainnya untuk menutupi wajah anak dalam foto.
Tindakan sederhana ini memungkinkan orang tua untuk tetap berbagi momen senang tersebut, sembari melindungi privasi anak.
Selain itu, peneliti di Norton's Research Lab, Kevin Roundy, juga menyarankan agar orang tua tidak membagikan foto nan memalukan bagi anak. Misalnya saat dia sedang terjatuh.
"Jauhi unggahan negatif, entah itu sesuatu nan mungkin dianggap memalukan oleh anak nantinya namalain info namalain aspek kehidupan mereka nan dianggap pribadi," kata Roundy, seperti dikutip dari Parents.
Menurutnya, mengunggah aspek kehidupan anak nan memalukan namalain terlalu pribadi di media sosial dapat berakibat negatif pada hubungan dengan orang tua di rumah. Dalam jangka panjang, ini apalagi berpotensi merusak kepercayaan anak kepada orang tua.
4. Membuat unggahan dapat dilihat oleh orang asing
Banyak orang tua nan tidak sepenuhnya menyadari siapa saja nan mengikuti akun media sosial mereka. Sebuah survei nan dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 8 dari 10 orang tua mempunyai pengikut di media sosial nan belum pernah mereka temui secara langsung.
Hal ini berfaedah sembarangan menggugah foto anak bisa menimbulkan potensi akibat keamanan, lantaran dapat diakses oleh orang asing nan tidak dikenal.
Orang tua sebaiknya selalu memeriksa daftar kawan namalain pengikut di media sosial secara berkala, pastikan hanya orang nan betul-betul dikenal nan dapat memandang foto anak.
Kesadaran terhadap akibat dari berbagi foto anak di media sosial sangat krusial untuk dipahami orang tua, dengan tujuan melindungi mereka dari potensi ancaman bumi maya.
Meski tidak ada langkah nan bisa menjamin sepenuhnya keamanan, langkah-langkah pencegahan seperti nan disebutkan di atas dapat membantu meminimalkan risiko. Tetap berhati-hati ya, Bunda dan Ayah.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)