Pulau Terkecil di Dunia – Ratusan apalagi ribuan juta tahun nan lalu, Bumi hanya berisi satu benua besar berjulukan Pangea. Setelah melalui proses perkembangan nan panjang, Pangea perlahan-lahan mulai terpecah menjadi daratan dengan beragam ukuran, mulai dari nan besar sampai nan paling kecil.
Daratan nan ukurannya besar disebut dengan benua, sementara nan ukurannya lebih mini disebut sebagai pulau. Pulau-pulau nan tersebar di planet ini terbentuk secara alami tanpa kombinasi tangan manusia.
Oleh lantaran itu, beberapa mahir beranggapan bahwa daratan nan dibuat oleh manusia tidak bisa dikategorikan sebagai pulau. Di samping itu, pulau juga mempunyai karakter lainnya, seperti:
- Memiliki lahan berupa daratan namalain tanah.
- Dikelilingi oleh air, baik asin namalain tawar.
- Daratannya selalu berada di atas garis permukaan pasang tertinggi
- Terbentuk secara alami, bukan buatan manusia.
- Masuk menjadi bagian dari sebuah Negara.
- Memiliki luas tertentu
Melansir dari situs a-z-animals.com, sampai saat ini diketahui ada sekitar 900.000 pulau nan dianggap resmi, 16.000 di antaranya tidak berpenghuni namalain belum pernah terjamah oleh manusia sama sekali.
Dari ratusan ribu pulau tersebut, ada nan luasnya mencapai 2.166 juta kilometer persegi seperti Greenland, ada juga pulau dengan ukuran sangat kecil. Terkadang pulau nan sangat mini dilupakan oleh manusia, padahal justru di pulau mini ada banyak keindahan.
10 pulau terkecil di bumi ini menjadi bukti bahwa pemandangan alam nan menakjubkan tidak hanya ada di daratan nan luas namalain gunung-gunung nan tinggi, tapi bisa juga di titik mini di tengah lautan.
Daftar Pulau Terkecil di Dunia
1. Pulau Corvo di Portugal
Pulau terkecil di bumi nan pertama berjulukan Pulau Corvo nan masuk ke menjadi bagian dari negara Portugal.
Pulau terkecil di bumi nan pertama berjulukan Pulau Corvo nan menjadi wilayah negara Portugal. Corvo merupakan sebuah pulau nan mempunyai luas 18 kilometer persegi. Dengan luas segitu, pulau ini hanya bisa menampung kurang lebih 468 masyarakat saja.
Meski begitu, pulau ini ramai dikunjungi oleh visitor lantaran mempunyai pemandangan samudra nan indah. Para visitor juga bisa menemukan tiga restoran serta lima hotel dengan akomodasi nan lengkap.
Tak hanya itu, visitor pun bisa mencoba beragam sarana intermezo nan ada di sini. Mulai dari mendaki, memancing, hingga berenang di waduk air tawar.
Adapun nan lebih menarik lagi, pulau mini nan satu ini mempunyai peran penting, adalah melindungi kepulauan Azores dari ancaman angin besar dari Samudra Atlantik. Sebab, angin besar tersebut bakal menghantam pulau Corvo terlebih dulu sebelum pulau-pulau nan lain.
2. Sea Lion Island, di Kepulauan Falklands
Kepulauan Falkland terletak di Samudra Atlantik. Meski disebut kepulauan, tetapi Falkland hanya mempunyai 2 pulau utama, adalah Falkland Barat dan Timur. Sisanya berupa pulau mini nan jumlahnya kurang lebih mencapai 700 pulau.
Nah, Sea Lion Islands namalain Pulau Singa Laut ini adalah bagian dari 700 pulau tersebut. Dengan ukuran 9 kilometer persegi, Sea Lion Islands menjadi pulau terkecil di bumi nan banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Tahun 2017 lalu, pulau ini ditetapkan sebagai Cagar Alam Nasional agar satwa-satwa liar nan menjadi penghuninya bisa terlindungi. Ya, visitor nan datang ke pulau ini dapat memandang beragam hewan liar seperti singa laut, pinguin, anjing laut, paus orca, hingga burung petrel raksasa.
3. Pulau Bishop Rock di Inggris
Pulau Bishop Rock dinobatkan oleh Guinness World Records sebagai pulau tidak berpenghuni paling mini di dunia. Pulau nan berada di Kepulauan Scilly, Inggris ini hanya terdiri dari batu karang dengan luas 46 x 16 meter persegi.
Oleh lantaran itu, Guinness World Records menobatkan Bishop Rock sebagai pulau terkecil di dunia. Saat ini, Bishop Rock menjadi letak wisata nan banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Biasanya, para visitor mau memandang keelokan mercusuar nan berdiri tegak seorang diri di tengah laut. Di samping itu, mercusuar ini juga mempunyai sejarah tersendiri.
Pada era dulu, ada banyak kapal nan karam setelah menabrak karang di pulau Bishop Rock ini. Sampai suatu ketika, kapal armada Inggris mengalami kecelakaan luar biasa nan menewaskan 2000 pasukannya.
Akhirnya, pemerintah Inggris membangun mercusuar tersebut pada tahun 1847, tetapi di tengah proses pembangunan ada angin besar nan menghancurkan seluruh bangunan. Setelah itu, pembangunan dilanjutkan kembali pada tahun 1815 hingga tahun 1858.
4. Pulau Isla Mujeres di Mexico
Isla Mujeres adalah salah satu pulau terkecil di bumi nan berada di pertemuan antara Teluk Meksiko dengan Laut Karibia. Pulau ini hanya berukuran sekitar 8 kilometer persegi, sehingga visitor nan datang ke sini bisa berkeliling menggunakan sepeda namalain jalan kaki.
Isla Mujeres dijuluki sebagai “pulau wanita” lantaran banyak visitor wanita nan datang ke sini untuk menggelar pesta. Di pulau ini, visitor dapat menikmati keelokan pantai, menyelam, snorkeling, hingga memandang tempat penangkaran penyu. Ada juga toko oleh-oleh dan restoran seafood nan siap melayani visitor kapan saja.
5. Pulau Little St. Simons di Georgia
Little St. Simons adalah salah satu pulau terkecil di bumi nan berada di Georgia, tepatnya di lepas pantai Peach State. Pulau seluas 44,5 kilometer persegi ini disebut-sebut sebagai pulau paling bagus di Georgia.
Setiap tahun ada banyak visitor nan datang ke pulau mini ini untuk memandang satwa-satwa liar, pohon cedar raksasa. Untuk akomodasi, visitor hanya bisa memanfaatkan enam pondok antik nan ada di sekitar pulau ini.
Little St. Simons juga mempunyai 11.000 kilometer pantai nan mengelilingi pulau nan tetap terjaga sangat baik. Kalau mau, visitor dapat menjelajah alam dengan support seorang pemandu.
6. Pulau Fox di Alaska
Fox Island namalain Pulau Fox merupakan pulau mini nan berada di lepas pantai Seward, Alaska. Dengan luas sekitar 16,6 kilometer persegi, pulau ini sering disebut sebagai permata mahkota Alaska lantaran visitor bisa memandang gletser berbinar-binar di sini.
Tak hanya itu, visitor pun bisa melakukan aktivitas seru lainnya, seperti hiking, memancing, kayak laut, hingga menyaksikan kehidupan satwa-satwa liar secara langsung. Kalau beruntung, selama bulan Mei sampai Juni, visitor bisa menonton tindakan Paus Bungkuk saat berburu ikan herring.
Keindahan alam di pulau ini tak berhujung sampai di situ, visitor juga bisa memandang megahnya pegunungan, pantai nan berkerikil, hingga teluk mini nan terlindungi. Biasanya, visitor memilih untuk berjamu saat akhir musim semi dan awal musim panas.
7. Pulau Just Enough Room di Amerika Serikat
Pulau Just Enough Room adalah sebuah pulau berukuran 365,5 meter persegi nan menjadi bagian dari Island Archipelago dan berada di antara Ontario dan New York. Di pulau ini, hanya ada beberapa pondok kecil, pantai kecil, pohon-pohon, dan semak.
Dengan ukuran sekecil itu, Just Enough Room menjadi pulau berpenghuni terkecil di dunia. Akan tetapi, jangan salah, meski disebut sebagai pulau berpenghuni, namun tak sembarangan orang bisa mengunjungi pulau ini.
Pasalnya, sejak tahun 1950-an, Just Enough Room dibeli oleh family Sizeland dengan tujuan menjadikannya sebagai tempat liburan keluarga. Untungnya, pulau ini tetap bisa diintip dari Sungai Saint Lawrence.
8. Pulau Simping di Indonesia
Kalau Grameds mau memandang secara langsung pulau terkecil di bumi nan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) langsung saja datang ke Singkawang, Kalimantan Barat.
Di sana, Anda bisa menemukan sebuah pulau berjulukan Simping nan luasnya sekitar 0,5 hektar dan hanya diisi oleh bebatuan dan pepohonan saja. Pulau nan dulunya berjulukan Pulau Kelapa Dua ini ditemukan oleh Bastian Bakri, mantan Lurah Sedau, Singkawang Selatan.
Saat itu, Bakri sedang melakukan pendataan pulau-pulau nan ada di Singkawang, dia silam memandang sebuah gundukan pasir dan batu nan di tengah-tengahnya ada semak-semak.
Awalnya, pulau Simping dihuni oleh masyarakat sekitar, tetapi semua penghuninya memilih meninggalkan pulau setelah mengalami pengikisan parah. Saat ini, Pulau Simping menjadi salah satu letak wisata lantaran terdapat sebuah kuil peninggalan Cina nan menjadi daya tarik visitor untuk berdoa.
Di pulau ini, Anda juga bisa memandang keelokan pemandangan alam dan pemandangan eksotis, terutama ketika mentari terbenam namalain sunset. Kalau tetap kurang, Anda bisa berenang sampai puas di perairan tepi nan airnya tidak terlalu dalam.
Untuk sampai ke pulau Simpang, Grameds kudu menempuh perjalanan selama 15 sampai 20 menit dari kota Singkawang menuju ke Teluk Mak Jantu. Setelah itu, Anda hanya perlu melangkah kaki sejauh 100 meter saja.
Tak perlu khawatir, sekarang sudah ada jembatan penyeberangan unik pejalan kaki agar bisa berjamu ke pulau dengan lebih mudah dan cepat.
9. Pulau Dangar di Australia
Pulau Dangar ada di Hawkesbury River, sebelah utara Sydney, Australia. Pulau mini ini hanya mempunyai luas sekitar 29 hektar saja dan sebagian besar wilayahnya merupakan rimba dengan pepohonan lebat. Dengan luas 29 hektar, pulau Dangar menjadi rumah bagi 250 masyarakat nan sudah tinggal di pulau ini sejak abad ke-19.
Biasanya, pulau ini selalu ramai dikunjungi visitor domestik maupun mancanegara saat musim panas. Mereka datang ke sini untuk menikmati udara nan sejuk dan jalanan nan bebas dari kendaraan bermotor. Lingkungan seperti ini sangat cocok untuk mengistirahatkan pikiran dan tubuh dari kesibukan sehari-hari.
Tak hanya itu, visitor juga dapat menikmati keelokan pantai sembari menginap di rumah-rumah tepi laut. Ada juga pantai nan bisa digunakan untuk memandang pemandangan laut biru nan luas.
Sebenarnya, masyarakat original pulau Dangar lebih senang jika pesona tempat tinggal mereka tetap tersembunyi. Sayangnya, para visitor tidak bisa menolak pesona keelokan pulau ini.
10. Pulau Saba di Belanda
Di perairan sebelah selatan Karibia, sekitar 28 mil dari St. Maarten nan menjadi bagian dari negara Belanda terdapat sebuah pulau tropis mini berjulukan Saba. Pulau mini ini sering disebut sebagai “surga” mini Karibia.
Khusus di kalangan penyelam scuba, pulau ini terkenal sebagai tempat nan kaya bakal biota lautnya. Namun anehnya, tak banyak masyarakat umum nan tahu tentang keberadaan pulau bagus ini. Bahkan, meskipun Karibia sering dikunjungi oleh wisatawan, namun Pulau Saba terbilang sunyi pengunjung.
Penduduk aslinya menganggap Saba sebagai “Ratu Karibia nan tetap perawan” lantaran bentang alamnya tetap murni serta mempunyai keanekaragaman hayati nan cukup mencolok.
Karena tetap murni, di Saba tidak ada toko, kapal pesiar, namalain akomodasi unik wilayah wisata lainnya. Namun, menurut penyelam nan sering datang ke sini, masyarakat setempat sangat ramah kepada pengunjung.
Selain itu, di sini juga ada pemandangan bagus dan gunung berapi nan sudah tidak aktif, adalah Mount Scenery.
Sampai saat ini, pulau Saba hanya dihuni oleh sekitar 2000-an penduduk. Nenek moyang mereka datang ke tempat ini pada pertengahan abad ke-16, saat Belanda pertama kali menginjakan kaki ke pulau ini. Setelah itu, Belanda, Spanyol, Prancis, dan Inggris memperebutkan pulau Saba selama dua ratus tahun lamanya.
Lalu, nan lebih menarik lagi, di pulau Saba nyaris tidak ada kejahatan sama sekali lantaran hubungan diantara masyarakat nan sangat kuat.
11. Pulau Palmerston di Selandia Baru
Pulau Palmerston adalah gugusan atol nan luasnya sekitar 2,6 kilometer persegi. Gugusan ini pertama kali ditemukan oleh James Cook, seorang pelaut berkebangsaan Inggris, pada 16 Juni tahun 1774 lalu.
Saat itu, James Cook menemukan pulau nan tidak berpenghuni dan hanya ada beberapa makam saja. Namun sekitar tahun 1863, seorang tukang kayu kapal serta pembuat tong berjulukan William Marsters tiba di pulau ini.
Dia datang berdampingan dengan dua istrinya nan berkebangsaan Polinesia. Sejak saat itu, Marsters dan keturunannya mulai menjadi penunggu tetap di pulau Palmerston ini. Di tahun 2022, pulau ini menjadi bagian dari wilayah teritorial pemerintah Selandia Baru dan juga Cook Island.
12. Pulau Pitcairn, di Samudra Pasifik
Pulau Pitcairn merupakan salah satu dari empat pulau nan masuk ke dalam wilayah Kepulauan Pitcairn. Bersama dengan pulau Henderson, Oeno, dan Ducie, luas total kepulauan ini hanya 47 kilometer persegi saja.
Sampai saat ini, Pulau Pitcairn hanya dihuni oleh sekitar 50 orang masyarakat nan semuanya tinggal di Adamstown, Ibukota Kepulauan Pitcairn. Penduduk setempat hanya mampir ke tiga pulau lainnya Henderson, Oeno, dan Ducie untuk menangkap ikan. Selebihnya mereka menghabiskan waktu di pulau Pitcairn.
Pada abad ke-15, orang-orang Polinesia datang dan menetap di kepulauan nan terletak di tengah Samudra Pasifik ini. Namun suatu hari datang para pemberontak HMS Bounty kapal ekspedisi nan berasal dari Inggris. Kapal ekspedisi tersebut dipimpin oleh John Adams.
Nah, beberapa awak kapal nan membelot dari perintah Adams inilah nan datang ke pulau Pitcairn. Menurut beberapa sumber, masyarakat Pitcairn merupakan keturunan dari awak kapal nan menikah dengan orang-orang Polinesia.
Meski mini dan hanya mempunyai sedikit penduduk, namun kehidupan di pulau Pitcairn jauh dari kata sulit. Pasalnya, alam memberikan sumber kehidupan nan melimpah kepada para penduduk. Mulai dari air bersih, buah-buahan, hingga binatang.
Sayangnya, mereka juga banget sangat jauh dari negara-negara tetangganya, seperti Tahiti, Selandia Baru, Australia, dan Argentina. Jarak antara Pulau Pitcairn dengan Tahiti kurang lebih sekitar 2.325 kilometer, dengan Australia berjarak sekitar 7.493 kilometer, dengan Selandia Baru berjarak kurang lebih 5.333 kilometer, dan dengan Argentina terpaut jarak sekitar 6.110 kilometer.
Bahkan, tetangga nan paling dekat, adalah negara-negara mini nan ada di Samudera Pasifik jaraknya tetap terbilang jauh, adalah sekitar 500 kilometer. Tapi ada tapinya nih selama pandemi Covid-19, masyarakat pulau Pitcairn bisa hidup normal seperti biasa lantaran mereka memang jauh dari mana-mana sehingga virus corona pun susah untuk menjangkau mereka.
ePerpus adalah jasa perpustakaan digital masa sekarang nan mengusung konsep B2B. Kami datang untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan kitab dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk memandang laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien