ARTICLE AD BOX
![10 Makanan nan picu orang menderita anemia, benarkah seblak termasuk?](https://cdn-brilio-net.akamaized.net/news/2025/01/21/318550/750xauto-10-makanan-yang-picu-orang-menderita-anemia-benarkah-seblak-termasuk-2501210.jpg)
foto: shutterstock.com
KincaiMedia - Wajah tampak pucat, tubuh lemas, dan sering pusing? Gejala-gejala ini mungkin bukan sekadar kelelahan biasa, tapi bisa jadi tanda anemia. Kondisi nan sering disepelekan ini rupanya bisa dipicu oleh kebiasaan makan nan kurang tepat.
Baru-baru ini ditemukan kasus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat nan menunjukkan dari 33.106 remaja putri di wilayah tersebut, sebanyak 8.861 di antaranya terdeteksi mengalami anemia dengan tingkat keparahan nan bervariasi. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kabupaten Karawang, Nurmala Hasanah, mengungkapkan kondisi ini dipicu oleh pola makan tidak sehat serta kurangnya asupan nutrisi dan serat. Fakta nan lebih mencengangkan, banyak remaja putri lebih memilih jajan bakso dan seblak daripada mengonsumsi makanan bergizi.
Mengenal anemia lebih dekat.
Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah namalain hemoglobin. Hemoglobin berdomisili vital dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika kadarnya rendah, organ-organ tubuh tidak mendapat pasokan oksigen nan cukup untuk bekerja optimal.
Gejala anemia nan sering diabaikan:
- Wajah dan kulit pucat
- Mudah capek dan lemas
- Sering pusing
- Detak jantung tidak teratur
- Napas pendek
- Sulit berkonsentrasi
- Tangan dan kaki sering dingin
- Daya tahan tubuh menurun
Jenis anemia nan perlu diketahui.
1. Anemia Defisiensi Besi: Terjadi lantaran tubuh kekurangan unsur besi untuk membentuk hemoglobin. Kondisi ini paling umum terjadi, terutama pada remaja putri dan ibu hamil.
2. Anemia Megaloblastik: Disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan masam folat. Sering dialami oleh vegetarian nan tidak memperhatikan asupan nutrisi pengganti.
3. Anemia Aplastik: Kondisi serius dimana sumsum tulang tidak bisa memproduksi cukup sel darah merah untuk kebutuhan tubuh.
4. Anemia Hemolitik: Terjadi ketika sel darah merah hancur lebih sigap dibandingkan skill tubuh untuk memproduksinya.
10 Makanan pemicu anemia nan perlu diwaspadai
1. Seblak: Si hits nan berisiko.
Jajanan nan sedang naik daun ini rupanya menyimpan ancaman tersembunyi. Proses pemasakan dengan suhu tinggi dapat merusak kandungan unsur besi dalam bahan makanan. Sodium berlebihan dalam kuah seblak mengganggu penyerapan nutrisi penting. Kerupuk sebagai bahan dasar mengandung tepung nan dapat menghalang penyerapan unsur besi. Porsi jumbo nan mengenyangkan juga membikin tubuh malas mengonsumsi makanan bergizi lainnya.
2. Mi Instan: Praktis tapi berbahaya.
Makanan instan ini menjadi pilihan lantaran mudah didapat dan nilai terjangkau. Namun, kandungan sodium tinggi dan rendahnya nutrisi esensial seperti unsur besi, vitamin B12, dan masam folat membikin mi instan berisiko memicu anemia jika dikonsumsi secara berlebihan. Bumbu instan nan digunakan juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting.
3. Teh: Minuman favorit nan perlu dibatasi.
foto: shutterstock.com
Meski menyegarkan dan kaya antioksidan, teh mengandung senyawa tanin nan dapat menghalang penyerapan unsur besi hingga 60%. Efek ini semakin kuat jika teh dikonsumsi berbarengan dengan makanan kaya unsur besi. Teh hitam mempunyai kandungan tanin lebih tinggi dibanding jenis teh lainnya.
4. Kopi: Penghalang penyerapan unsur besi.
Seperti teh, kopi mengandung senyawa nan menghalang penyerapan unsur besi. Kafein dalam kopi dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi krusial nan dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Kebiasaan minum kopi saat perut kosong semakin memperburuk kondisi.
5. Minuman bersoda: Perusak nutrisi.
Kandungan fosfor dalam minuman bersoda dapat mengikat unsur besi sehingga susah diserap oleh tubuh. Selain itu, minuman bersoda juga mengganggu penyerapan kalsium nan krusial untuk pembentukan sel darah merah. Kadar gula tinggi dalam soda juga dapat mempengaruhi metabolisme unsur besi.
6. Gorengan: Bahaya tersembunyi.
Makanan nan digoreng menggunakan minyak berulang menghasilkan radikal bebas nan merusak sel-sel tubuh, termasuk sel darah merah. Gorengan juga condong miskin nutrisi esensial nan dibutuhkan untuk mencegah anemia. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peradangan nan mengganggu penyerapan nutrisi.
7. Junk food: Musuh nutrisi.
Makanan sigap saji umumnya tinggi kalori namun rendah nutrisi. Kurangnya vitamin B12, masam folat, dan unsur besi dalam junk food meningkatkan akibat anemia. Konsumsi rutin sebagai makanan utama dapat menyebabkan defisiensi nutrisi berkelanjutan.
8. Makanan olahan tinggi garam: Pengacau metabolisme.
Konsumsi berlebihan makanan nan tinggi sodium seperti sosis, nugget, namalain makanan kaleng mempengaruhi skill tubuh dalam menyerap nutrisi penting. Pengawet dan unsur aditif dalam makanan olahan juga dapat mengganggu metabolisme unsur besi.
9. Manisan: Manis nan menipu.
Gula berlebih dalam manisan mengganggu penyerapan nutrisi penting. Konsumsi manisan berlebihan mengurangi nafsu makan terhadap makanan bergizi. Kadar gula tinggi juga dapat memicu peradangan nan mengganggu penyerapan unsur besi.
10. Es Krim: Dingin nan menghambat.
foto: Pixabay/-Rita- und mit
Meski lezat, konsumsi es krim berlebihan dapat mengganggu penyerapan unsur besi. Suhu dingin memperlambat proses pencernaan, sementara kandungan gula tinggi mempengaruhi metabolisme nutrisi. Lemak jenuh dalam es krim juga dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi penting.
Langkah pencegahan anemia.
Pola Makan Sehat.
- Konsumsi makanan kaya unsur besi seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan telur
- Tambahkan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan unsur besi
- Batasi makanan nan menghalang penyerapan unsur besi
- Atur jarak minum teh/kopi dengan waktu makan
Alternatif jajanan sehat.
- Buah segar kaya vitamin
- Sandwich dengan isian telur namalain daging
- Kacang-kacangan
- Smoothie buah dengan sayuran hijau
- Yogurt dengan buah segar
Kasus anemia di Karawang menjadi pembelajaran berbobot tentang pentingnya memperhatikan pola makan sehat. Meski nikmat, konsumsi seblak dan jajanan serupa perlu dibatasi. Kesehatan tetap menjadi prioritas utama, dan pemilihan makanan nan tepat dapat mencegah akibat anemia serta masalah kesehatan lainnya.
Memahami makanan pemicu anemia membantu mengambil keputusan lebih bijak dalam memilih makanan. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mulai sekarang, kurangi konsumsi makanan nan bisa memicu anemia dan perbanyak makanan kaya nutrisi. Tubuh sehat, aktivitas pun lancar!
(brl/tin)