ARTICLE AD BOX
Film seram alien membawa kita pada skenario ketakutan bakal sesuatu nan belum kita kenali sebelum. Entitas nan asing, kurang lebih sama seperti hantu meskipun keduanya mempunyai makna nan berbeda.
Ketika filmmaker menyadari ada teror dari kehadiran alien, tercipta banyak film-film seram dengn ragam baru dengan komponen sci-fi. Mulai dari John Carpenter, M. Night Shyamalan, hingga Jordan Peele, merupakan segelintir sineas Hollywood nan telah mencoba berkarya dalam tema seram ini.
Film seram alien jangkauannya juga cukup luas untuk mengeksplorasi skenario. Mulai dari skenario serangan nan aktif dari makhluk asing seperti dalam “War of the Worlds” namalain suasana nan lebih menegangkan seperi movie survival “A Quite Place”. Bahkan bisa dikembangan menjadi body horror hingga psychological horror. Berikut sederet movie seram alien terbaik, dikurasi dari koleksi klasik dan movie terbaru.
Alien (1979)
“Alien” tetap menjadi movie seram alien terbaik nan pernah ada. Sederhana, klasik, namun berkesan. Disutradarai oeh Ridley Scott dan dibintangi oleh Sigourney Weaver sebagai Ellen Ripley, salah satu final girl ikonik dalam skena seram klasik. Cukup serupa dengan formula movie seram pada umumnya, “Alien” mempunyai plot slowburn nan membangun ketegangan secara bertahap.
Mulai dari perkenalan lineup awak pesawat luar angkasa, penemuan telur misterius, hingga transisi menuju sekuen teror nan menghabisi karakter satu per satu. Sebagai movie era 70an, pengaruh visual dan produksi movie seram sci-fi ini juga sangat memukau kualitasnya. Uniknya, sebagai movie alien terbaik nan pernah ada, sosok alien dalam movie ini, Xenomorph, totalnya hanya 4 menit dalam “Alien”.
The Thing
“The Thing” dari sutradara John Carpenter merupakan salah satu movie klasik seram terbaik berkah pengaruh praktikal, nuansa psychological suspense dan musik latar oleh Ennio Morricone nan sempurna.
Berlatar di wilayah terisolasi di Antratika, teror dalam skenario datang dari sosok misterius nan bisa berubah wujud, mengusik sekelompok peneliti. Film ini sukses menimbulkan kegelisahan dan paranoia bakal entitas nan tidak bisa diindentifikasi. Film ini menjadi salah satu kekayaan karun dalam arsip produksi movie Hollywood.
Dimana eksekusi pengaruh praktikal dalam mewujudkan tranformasi ‘the thing’ diwujudkan dengan baik pada era 80an. “The Thing” juga mempunyai ending nan meninggalkan teror pada penonton. Film seram ini berkontribusi bakal perkembangan aliran seram alien, dengan eksekusi produksi nan bisa menginspirasi penerusnya.
Invasion of the Body Snatchers (1978)
Meskipun jenis movie penyesuaian pertama dari Don Siegel dianggap bagus, remake dari “Invasion of the Body Snatcher” pada 1978 oleh Philip Kaufman dianggap lebih unggul. Film alien ini diangkat dari novel “The Body Snatcher” oleh Jack Finney. Kisah dimulai dari golongan nan hendak mengungkap persekongkolan besar. Bahwa ada alien berbentuk tumbuhan nan bisa berubah menyerupai manusia, secara perlahan hendak menguasai Bumi.
Ini juga menjadi movie seram alien dengan premis paling klasik. Namun naskahnya juga menjadi kritik bagi masyarakat nan telah kehilangan jiwa lantaran budaya konsumerisme di Amerika Serikat pada masanya. Film ini juga mempunyai konsep seram klasik tentang gimana kawan namalain pasang kita telah diambil alih oleh alien sebelum kita bisa menyadarinya.
Slither (2006)
Jauh sebelum James Gunn dikenal sebagai sutradara movie superhero dengan petualangan di luar angkasa, dia menghadirkan teror luar angkasa ke Bumi melalui “Slither”, movie debutnya.
“Slither” merupakan movie dengan premis klasik tentang alien nan menginvansi dan hendak menguasai planet. Film ini tak hanya meneror, namun Gunn mengeksekusinya menjadi movie alien nan menghibur dan unik. Bintang utamanya sendiri adalah sosok aliennya, makhluk parasit dengan corak mengerikan dan menjijikan.
Parasit alien tersebut menyerang dengan menempel di sistem saraf makhluk hidup, kemudian mengendalikannya. “Slither” menampilkan konten body horror nan tak sedap dipandang. Benar-benar membikin penonton bergidik jika kudu ketempelan dengan sosok alien parasit dari movie ini.
Signs (2002)
M.Night Shyamalan adalah salah satu sutradara dengan buahpikiran unik dan eksentrik. Ada nan sukses dieksekusi, namun juga ada nan gagal. “Signs” menjadi movie seram alien terbaik dari Shyamalan, dimana komposisi bakal suasana menegangkan, misteri, sci-fi, hingga komponen emosional pada karakternya semuanya pas dalam skenario nan solid. Ini juga menjadi movie seram nan sukses memberikan teror meski monster-nya mempunyai screen time nan sangat pendek.
“Signs” dibintangi oleh Mel Gibson sebagai mantan pendeta nan menemukan crop circles misterius di ladangnya. Membawa skenario pada eksplorasi bakal kepercayaan dan ketakutan. Ini juga menjadi movie dengan plot slowburn nan dieksekusi dengan tepat, selalu membikin penonton merasakan ketegangan dan kejutan di saat-saat nan tidak terduga. Selain Mel Gibson, Joaquin Phoenix juga tampil memikat dalam movie ini.
Color Out of Space (2019)
Disutradarai oleh Richard Stanley, “Color Out of Space” diadaptasi dari kisah klasik H.P. Lovecraft. Dipresentasikan dengan plot cosmic horror nan stylish dan sajian visual nan memukau. Lovecraft sendiri sudah seperti sub-genre dalam skena seram alien. Merupakan perpaduan antara pesona alien dengan corak nan di luar logika manusia, serta teror bakal keagungannya, movie ini bisa menangkap cita rasa kuat dari Lovecraft tersebut.
“Color Out of Space” sendiri menceritakan family melawan mutan setelah meteor misterius jatuh dihalaman rumah mereka. Film ini mempunyai plot nan mind-bending, cukup menantang untuk disimak. Nicolas Cage sebagai bintang utama juga membikin movie ini lebih menarik untuk disimak. Meski dengan komponen cosmic horror, ada sentuhan drama manusiawi nan diselipkan dalam skenarionya.
Annihilation (2018)
“Annihilation” merupakan movie seram alien nan dibintangi oleh Natalie Portman, seorang mahir biologi sekaligus mantan tentara, Lena. Merasa bersalah dengan suaminya (dibintangi oleh Oscar Isaac), Lena mengusulkan diri untuk misi eksplorasi ke suatu wilayah dengan ekosistem baru nan diyakini datang dari luar angkasa, Shimmer. Shimmer sekilas tampak seperti ekosistem nan indah, namun tersembunyi teror disetiap sudutnya nan siap menerkam tubuh maupun mental manusia nan masuk ke dalamnya.
Hampir semua komponen seram ada dalam “Annihilation”. Mulai dari cosmic horror, body horror, psychological horror, hingga skenario memperkuat hidup nan menegangkan. Film ini juga mempunyai pengaruh visual nan menawan dalam kesuraman dan kengeriannya. Desain dari seram dan sumber ketakutan dalam skenarionya sangat beragam dan tidak bisa didefinisikan dalam satu wujud.
NOPE (2022)
“NOPE” dari sutradara Jordan Peele merupakan movie western sekaligus seram alien nan unik. Seperti halnya film-film seram Peele sebelumnya, “Get Out” dan “Us”, “NOPE” juga mempunyai agenda tersendiri, kali ini konsentrasi dengan rumor tentang Hollywood nan kerap menjadi pemangsa. Namun alien dalam movie ini juga tidak kalah mengerikan desainnya.
Memiliki ‘metode’ mengerikan dalam memangsa manusia dan berlindung di kembali awan, bagian sounds untuk movie ini patut mendapatkan apreasiasi lebih. Menegangkan namun juga menyenangkan, “NOPE” merupakan movie seram alien menarik nan semakin jarang kita temukan di sinema modern.
Prey (2022)
“Predator” merupakan movie alien nan lebih kental dengan komponen laga dan maskulinitas di bintangi oleh Arnold Schwarzenegger di era 80an. Masih menjadi movie ikonik dengan sekuen berburu antara manusia dan alien nan galak dan cerdas.
“Prey” menjadi instalasi terbaru disutradarai oleh Dan Trachtenberg, mengadaptasi plot nan cukup serupa dari movie originalnya, namun dibawa ke latar waktu nan lebih jauh kebelakang pada tahun 1719 di pemukiman masyarakat original Comanche. Dibintangi oleh Amber Midthunder sebagai Naru, wanita muda nan berupaya membuktikan diri sebagai pemburu.
Perpaduan antara estetika etnik Comanche dengan teknologi predator nan canggih melahirkan visual nan menarik dalam “Prey”. Film lebih layak tampil di layar lebar di bandikan sekuel “Predator” di tahun-tahun sebelumnya. Plot secara keseluruhan lebih didominasi nuansa menegangkan dan perjuangan Naru memperkuat hidup sekaligus melindungi kaumnya dari ancaman alien.
No One Will Save You (2023)
“No One Will Save You” merupakan movie seram alien terbaru nan bisa di-streaming di Disney+ Hotstar. Dibintangi oleh Kaitlyn Dever sebagai Brynn, wanita kesenyapan nan dikucilkan oleh orang-orang di kampung halamannya. Sudah lama terbiasa hidup dalam pengasingan, Brynn tahu gimana menghabiskan waktunya sendiri. Hingga suatu hari sosok misterius dari luar angkasa menyerang propertinya, apakah Brynn tetap bisa menghadapi semuanya sendiri?
Film seram sutradara Brian Duffield ini bisa bercerita meski tanpa dialog. Film ini sangat mengandalkan narasi visual dan menjadi satu lagi contoh naskah ‘show not tell’ nan sempurna. Ini juga menjadi penampilan terbaik dari aktris Kaitlyn Dever. Ia sukses meng-carry movie dari awal hingga akhir. Meski premisnya sudah banyak kita lihat dari judul-judul lain, ending-nya sajikan sesuatu nan baru.