10 Film Biopik Inspiratif & Memotivasi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Tidak semua movie biopik menampilkan cerita nan menginspirasi dan memotivasi. Belakangan ini lebih banyak movie biopik nan menunjukan teror dan penyesalan seperti “Oppenheimer”.

Tak sedikit pula nan menunjukan tragedi namalain kisah jatuhnya publik figur seperti “Blonde” dan “Elvis”. Belum lagi trend sad woman biopic seperti “Priscilla” dan “Spencer”.

Namun tetap banyak juga movie biopik nan mempunyai pengarahan pesan positif dan optimis. Mulai dari kisah pebisnis sukses, atlet olahraga, hingga para seniman nan tak pernah menyerah meskipun menghadapi kesulitan dalam mengejar impian.

Meski sekilas tampak klise dan penuh sugar coating, terkadang kita juga butuh tontonan nan membikin kita merasa nyaman dan termotivasi. Masih dalam suasana tahun baru, berikut rekomendasi movie biopik inspiratif untuk memotivasi kita di awal tahun ini.

Hidden Figures (2016)

“Hidden Figures” merupakan movie biopik tentang tiga wanita ras Amerika-Afrika nan bekerja di NASA pada era 1960an. Katherine Johnson, Dorothy Vaughnan, dan Mary Jackson mempunyai kisah masing-masing dalam menghadapi sikap rasis dan pemisah kelamin nan menghalangi langkah mereka untuk menjadi jenis terbaik dari diri mereka.

Dalam skala luas, movie ini menunjukan pentingnya keberagaman dalam bumi pengembangan pengetahuan pengetahui, tidak dimonopoli oleh golongan tertentu saja.

Melihat kisah ketiga karakter dalam movie ini bisa menginspirasi kita. Melihat ketekunan Katherine, ibu tunggal nan berupaya menafkahi anak-anaknya. Dorothy nan memutar otak untuk mempertahankan divisinya tetap memperkuat ketika pekerjaan mereka tercancam dengan kehadiran mesin.

Tak ketinggalan Mary Jackson nan menuntut haknya untuk mendapatkan pendidikan lepas dari kelamin dan rasnya. “Hidden Figures” menjadi salah satu biopik nan presentasinya terasa lebih menyenangkan daripada intens lepas dari isunya nan serius.

Stronger (2017)

“Stronger” merupakan movie biopik inspiratif berasas kisah nyata dari Jeff Bauman, salah satu penyintas dari tragedi pengeboman di Boston Marathon. Film ini menyuguhkan potrait perjalanan Bauman dalam upaya menyembuhkan diri, penemuan jati diri kembali, dan kebangkitan setelah kehilangan kedua kakinya. Dibintangi oleh Jake Gyllenhaal, movie ini menunjukan pentingnya semangat kemanusiaan, support komunitas, dan kekuatan dalam proses transformasi pasca musibah.

Sederhana namun menginspirasi, “Stronger” menjadi movie nan tulis untuk memotivasi penontonnya menghadapi kesulitan. Terutama dalam upaya bangkit dari tragedi, nan mungkin justru bisa menjadi kesempatan untuk menemukan semangat dan angan baru dari diri seseorang.

Darkest Hour (2017)

“Darkest Hour” merupakan salah satu biopik terbaik nan dibintangi oleh Gary Oldman sebagai Winston Churchill. Film biopik ini plotnya hanya konsentrasi pada upaya Churchill dalam menyelamatkan pasukan Inggris nan terjebak di Dunkirk pada Perang Dunia II. Film ini memuat banyak quote terbaik dan ikonik dari Perdana Mentri Inggris termasyhur ini.

Sesuai dengan judulnya, dalam movie ini Winston Churchill tampil sebagai sosok nasionalis nan pantang menyerah meski di saat-saat tergelap. Tak lantas dibutakan keberanian, Churchill mempunyai poin-poin moral dan usulan strategi nan patut diusahkan. Menonton penampilan Gary Oldman di “Darkest Hour” betul-betul memercikan api nan juga bisa membakar semangat penontonnya.

On the Basis of Sex (2018)

“On the Basis of Sex” merupakan movie biopik dari perjalanan karir norma Ruth Bader Ginsburg nan dibintangi oleh Felicity Jones. Dimana pada masanya tidak mudah bagi seorang wanita untuk menerima pengesahan lantaran diskriminasi kelamin di skena pekerjaan hukum.

Film ini mengangkat upaya terobosan Ginsburg untuk menantang norma-norma masyarakat, serta memperjuangkan kesetaraan kelamin dan hak-hak wanita pada masanya.

Sosok Ginsburg nan cerdas, tekun, dan penuh style juga menjadi nilai tambah untuk presentasi penokohannya. Buat para wanita nan sedang mau mendapatkan inspirasi dari sosok wanita handal dalam menguasai profesinya, “On the Basis of Sex” bisa jadi tontonan nan tepat. Secara keseluruhan movie biopik ini tidak terlalu intens juga sebagai tontonan santai.

A Beautiful Day in the Neighborhood (2019)

Ditengah situasi peradaban manusia modern nan semakin dingin, individualis, sinis, dan pesimis, mungkin kita memerlukan tontonan seperti “A Beautiful Day in the Neighborhood”.

Dibintangi oleh Tom Hanks sebagai Fred Rogers, dia adalah host aktivitas televisi Amerika nan terkenal pada 1998. Kita bakal mengenal publik figur nan terkenal dengan gambaran baiknya, apalagi terlalu baik, dari perspektif pandang wartawan nan sinis dan skeptis, Matthew Rhys.

Film ini mempunyai pesan nan sangat sederhana namun sudah mulai kita rasa menghilang di masyarkat. Menggunakan perspektif pandang juranlis sinis dalam mempresentasikan Fred Rogers membikin movie ini tidak terlihat klise dan bias.

Secara sederhana namun tepat sasaran dan betul-betul berkesan, dalam usahanya mengingatkan kita kembali pada pentingnya sifat empati, tindakan baik pada orang lain, upaya untuk memaafkan, dan mengusahakan hubungan terbaik di antara setiap manusia.

Dolemite Is My Name (2019)

“Dolemite Is My Name” merupakan movie biopik nan dibintangi oleh Eddie Murphy sebagai Rudy Ray Moore. Rudy Ray Moore adalah sosok komedian dan produser nan mengusahakan pemasaran konten intermezo untuk masyakat kulit hitam di Amerika pada era 70an.

Ketika media seperti radio, penjualan piringan hitam, dan bioskop di kekuasaan oleh hibura orang kulit putih, Rudy mempunyai kerinduan untuk orang kulit hitam juga bisa menikmati intermezo nan lebih sesuai dengan budaya mereka.

Kita bakal memandang upaya total dengan presentasi kocak dan menghibur dari Rudy berdampingan rekan sejawatnya dalam mewujudkan mimpinya; menyuguhkan intermezo untuk masyakarat kulit hitam di panggung utama. Melihat kecerdikan Rudy dalam mengelabui sistem, serta rasa percaya dirinya tinggi bisa menjadi sumber semangat. Ini juga menjadi movie biopik dengan muatan komedi nan lucu.

King Richard (2021)

“King Richard” merupakan movie biopik bertema olahraga nan konsentrasi pada sosok Richard Williams, ayah sekaligus mentor dibalik kesuksesan petenis Venus dan Serena Williams.

Dibintangi oleh Will Smith nan akhirnya memenangkan piala Oscar pertamanya. Penampilannya dalam movie ini sama inspiratifnya ketika dia bermain dalam movie biopik “The Pursuit of Happyness”.

“King Richard” menunjukan pentingnya sifat orang tua nan memotivasi, mendukung, dan mendorong potensi terbaik mereka tanpa kudu menjadi eksploitatif. Tegas namun dilandasi kasih sayang, ambisius namun tidak mudah terlena oleh materi dan ketenaran prematur. Ini betul-betul movie biopik dengan pelajaran parenting paling inspiratif sejauh ini.

Tick, Tick… Boom! (2021)

“Tick, Tick… Boom!” sejauh ini adalah movie biopik musikal terbaik di era modern. Film ini menjadi penyesuaian pagelaran broadway solo dari Jonathan Larson. Lebih banyak dikenang sebagai sutradara dari pagelaran Broadway populer, “Rent”.

Dibintangi oleh Andrew Garfield sebagai Jonathan Larson, movie ini angkat kegundahan Larson sebagai seniman nan merasa bawah dirinya kudu meraih pencapaian besar sebelum usia 30 tahun.

“Tick, Tick… Boom!” mempunyai plot nan menampilkan gimana Larson menimbang-nimbang antara idealisme dan realita kehidupan. Sesuatu nan dialami nyaris semua orang diusia nan sama. Presentasi musikalnya membikin movie ini tidak terlalu menyakitkan dan terlalu depresif untuk dinikmati lantaran topik personalnya nan cukup berat. Bisa menjadi movie nan membikin kita refleksi diri dan menangkap ambisi dan ketekunan Jonathan Larson nan setia mengikuti hasratnya sebagai pekerja seni.

Tetris (2023)

Buat nan suka video game, “Tetris” bisa menjadi movie biopik nan sangat seru dan inspiratif. Dibintangi oleh Taron Egerton sebagai Henk Rogers, dia adalah sosok nan membawa keluar Tetris dari Uni Soviet pada 1988. Film biopik bisa jadi didramatisir, namun presentasinya nan disesuaikan dengan temanya tentang video game retro terikonik sukses membikin movie ini terasa lebih spesial dan tidak generik.

Henk Rogers disebut sebagai ‘player 1’ daripada ‘protagonis’ menjadi penerapan nan kreatif. Narasi sangat bias pada Henk Rogers untuk argumen nan tepat. “Tetris” menjadi salah satu presentasi biopik pebisnis nan inspiratif lantaran ambisi dan semangat pantang menyerah mereka untuk mendapatkan nan mereka inginkan.

Air (2023)

“Air” merupakan movie nan mendramatisir proses pembuatan sepatu Nike terpopuler dan terlaris hingga saat ini, Air Jordan. Tidak konsentrasi pada sosok Michael Jordan (bahkan wajah aktornya tidak diperlihat sama sekali sepanjang film), movie ini konsentrasi pada sosok Sonny Vaccaro nan dibintangi oleh Matt Damon, dengan misinya menyakinkan Deloris Jordan, agar anaknya bekerja-sama dengan Nike.

Kurang lebih serupa dengan “Tetris”, keteguhan Sonny Vaccaro serupa dengan Henk Rogers nan menggunakan strategi pengetahuan jiwa dan kecerdikannya untuk meraih targetnya. Sementara melalui karakter Deloris Jordan, kita bakal memandang sosok ibu nan protektif dan mencoba menemukan kesempatan terbaik untuk menjamin masa depan putranya nan berbakat.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027